Dikutip dari Al Jazeera, terdapat 16 calon presiden dalam pemilu Timor Leste, termasuk mantan militan dan presiden petahana Francisco "Lu Ulo" Guterres, tokoh independen dan peraih Nobel Perdamaian Jose Ramos-Horta, dan seorang mantan pendeta Katolik.
Di beberapa tempat pemungutan suara di ibu kota Dili, warga Timor Leste memakai masker dan mengantre dengan sabar untuk menggunakan hak suara mereka.
"Kami harus memilih generasi baru sehingga kami bisa membangun negara ini," kata Jorge Mendonca Soares, 42, yang mengungkapkan keinginannya untuk mengubah negaranya ke arah yang lebih baik.
Walau tokoh independen mendominasi bursa capres, untuk kali pertamanya ada empat kandidat perempuan, termasuk deputi perdana menteri Armanda Berta Dos Santos.
Survei terbaru dari universitas nasional di Timor Leste memperlihatkan Ramos-Horta, 72, dan Guterres sebagai dua capres terfavorit.
Baca: Francisco Guterres Menangi Pilpres Timor Leste
Pemungutan suara dalam pemilu Timor Leste akan berakhir pada pukul 15.00 waktu setempat. Indikator-indikator awal mengenai siapa yang memimpin perolehan suara diperkirakan sudah dapat terlihat pada Sabtu malam.
Jika tidak ada capres yang meraih suara mayoritas, maka pemilu akan berlanjut ke putaran kedua pada 19 April antar dua kandidat teratas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News