Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang tiba di Selandia Baru memulai tur Pasifik Selatan. (AFP)
Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang tiba di Selandia Baru memulai tur Pasifik Selatan. (AFP)

Tiba di Selandia Baru, PM Tiongkok Memulai Tur Pasifik Selatan

Marcheilla Ariesta • 13 Juni 2024 12:02
Wellington: Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang tiba di Wellington pada Kamis, 13 Juni 2024. Ketibaannya di Selandia Baru menjadi pembuka tur ke negara Pasifik Selatan tersebut.
 
Perjalanan Li Qiang ini akan berfokus pada perdagangan dengan latar belakang meningkatnya ketegangan geopolitik.
 
Kedua setelah Presiden Xi Jinping dalam hierarki politik Tiongkok, Li merupakan tokoh paling senior yang menjabat dalam urusan resmi di kedua negara tersebut sejak 2017.

Sekelompok kecil pendukung menyambut iring-iringan mobil Li saat keluar dari Bandara Wellington di ibu kota Selandia Baru, menabuh genderang, bersorak, dan mengibarkan spanduk merah dan emas.
 
Kunjungan dimulai dengan upacara penyambutan di Gedung Pemerintah yang megah, sebelum makan malam formal di ruang dansa kediaman pada malam hari.
 
Selama enam hari, Li akan menginjakkan kaki di lima kota berbeda, bertemu dengan dua perdana menteri, mengadakan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin bisnis, dan memulai “diplomasi Panda” yang menjadi ciri khas Tiongkok.
 
Hubungan Tiongkok dengan kedua tuan rumah telah berubah secara drastis dalam tujuh tahun sejak pendahulu Li melakukan tur ke Down Under.
 
Selandia Baru, yang telah lama dipandang sebagai salah satu mitra terdekat Tiongkok di kawasan ini, semakin berani mengkritik peran Beijing di Pasifik Selatan.
 
Sementara itu, Australia semakin dekat dengan Amerika Serikat sebagai respons terhadap meningkatnya kekuatan militer Tiongkok. Namun masih ada satu hal yang tetap sama – Tiongkok, sejauh ini, masih menjadi pasar ekspor terbesar bagi Australia dan Selandia Baru.
 
Analis geopolitik Geoffrey Miller mengatakan kepada AFP bahwa kunjungan Li membawa pesan yang tidak terlalu halus: "Jangan menempatkan semuanya dalam risiko."
 
Selandia Baru telah mempertimbangkan apakah akan memainkan peran terbatas dalam pakta keamanan AUKUS antara Washington, London dan Canberra – sebuah pakta yang dipandang sebagai kunci untuk melawan ekspansi militer Tiongkok.
 
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Winston Peters mengecam upaya Tiongkok untuk meningkatkan jejak keamanannya di Kepulauan Pasifik.
 
Miller, dari Universitas Victoria di Wellington, mengatakan Li akan melakukan perdagangan “wortel” sebagai upaya untuk melunakkan pendiriannya.
 
Beijing kemungkinan akan menawarkan insentif untuk menunjukkan kepada Selandia Baru “apa kerugiannya” jika negara itu setuju untuk bergabung dengan AUKUS dalam mengembangkan teknologi pertahanan, katanya.
 
“Tiongkok sadar bahwa belum ada keputusan akhir yang diambil. Jadi ada peluang untuk memberi kesan kepada Selandia Baru mengenai dampak keputusan tersebut," imbuhnya.
 
Selandia Baru adalah salah satu negara maju pertama yang menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Beijing, dan saat ini hampir sepertiga barang ekspornya dikirim ke Tiongkok.
 
Konsumen Tiongkok memiliki selera makan yang besar, khususnya terhadap daging, produk susu, dan anggur premium Selandia Baru.
 
Baca juga: PM Tiongkok Bakal ke Australia Akhir Pekan Ini, Tanda Baikan?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan