Nauru memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan memilih bersatu dengan Tiongkok. (AFP)
Nauru memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan memilih bersatu dengan Tiongkok. (AFP)

Taiwan Kehilangan 'Teman', Nauru Merapat ke Tiongkok

Marcheilla Ariesta • 15 Januari 2024 20:43
Yaren: Nauru, salah satu negara di Pasifik Selatan, akan mengalihkan pengakuan diplomatiknya ke Tiongkok dari Taiwan. Pemerintah negara yang populasinya sebanyak 10 ribu jiwa itu mengonfirmasi hal tersebut.
 
Keputusan Nauru untuk berpaling, mengurangi sekutu diplomatik Taiwan menjadi hanya selusin negara saja.
 
Pengumuman ini disampaikan oleh Presiden Nauru David Adeang, menyusul pemilu Taiwan pada akhir pekan lalu. Dalam pemilu Taiwan, Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa muncul sebagai presiden terpilih.

Lai terpilih mengalahkan Hou Yu-ij, dari Kuomintang yang didukung Beijing dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan.
 
"Republik Nauru tidak akan lagi mengakui Republik Tiongkok (nama resmi Taiwan) sebagai negara terpisah melainkan sebagai bagian integral dari wilayah Tiongkok, dan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan mulai hari ini," demikian pernyataan pemerintah Nauru, dilansir dari Radio Free Asia (RFA), Senin, 15 Januari 2024.
 
"Nauru akan mengupayakan hubungan diplomatik penuh dengan Tiongkok," lanjut mereka.
 
Pemerintah Tiongkok telah mendekati negara-negara kepulauan Pasifik selama dua dekade terakhir karena berupaya mengisolasi Taiwan secara diplomatis dan mendapatkan sekutu di lembaga-lembaga internasional.
 
Beijing menganggap Taiwan, negara demokrasi dan pusat manufaktur teknologi yang penting secara global, sebagai provinsi pemberontak yang harus dipersatukan kembali dengan Tiongkok daratan.
 
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan pemerintah Nauru telah meminta bantuan ekonomi dalam jumlah “besar” dari Taiwan setelah terpilihnya Adeang pada Oktober.
 
“Tiongkok telah aktif menghubungi tokoh-tokoh politik Nauru sejak lama dan menggunakan bantuan ekonomi untuk mendorong perubahan diplomasi negara tersebut,” katanya dalam sebuah pernyataan.
 
“Ini adalah pembalasan terhadap nilai-nilai demokrasi dan tantangan terang-terangan terhadap tatanan internasional,” kata pernyataan itu.
 
Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyambut baik keputusan Nauru dan mengatakan bahwa keputusan tersebut menunjukkan tren opini global yang mendukung prinsip Satu Tiongkok. 
 
"Tiongkok siap membuka babak baru hubungan dengan Nauru," kata pernyataan tersebut.
 
Negara kepulauan Pasifik seperti Kepulauan Solomon dan Kiribati memutuskan hubungan dengan Taiwan pada 2019, dan negara Honduras di Amerika tengah mengakhiri hubungan diplomatik dengan Taiwan tahun lalu.
 
Kepulauan Solomon, khususnya, mendapat manfaat dari hubungan diplomatik dengan Beijing. Tiongkok sebagian besar mendanai Olimpiade Pasifik yang diikuti 24 negara yang diadakan di ibu kota Kepulauan Solomon, Honiara, pada bulan November dan telah secara signifikan meningkatkan bantuan lainnya ke negara tersebut.
 
Keputusan Nauru, yang diumumkan oleh Adeang dalam pidatonya yang disiarkan langsung, berarti hanya 12 negara termasuk Tahta Suci Vatikan yang mengakui Taiwan, bukan Tiongkok.
 
Baca juga: Presiden Terpilih Lai Ching-te Bertekad Lindungi Taiwan dari Tiongkok
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan