Sausana langit yang sangat gelap di Hong Kong jelang Topan Yagi. Foto: AFP
Sausana langit yang sangat gelap di Hong Kong jelang Topan Yagi. Foto: AFP

Tiongkok Bersiap Hadapi Datangnya Super Topan Yagi

Medcom • 06 September 2024 14:31
Hong Kong: Super Topan Yagi, sedang menuju Pulau Hainan di Tiongkok, yang dijuluki sebagai ‘Hawaii-nya Tiongkok’. Topan ini diprediksikan akan menerjang pulau tersebut pada Jumat sore, setelah melanda Hong Kong dan beberapa bagian selatan Tiongkok dengan angin kencang dan hujan deras. 
 
“Topan ini memiliki kecepatan angin maksimum hingga 240 kilometer per jam, setara dengan badai Kategori 4,” sebut laporan CNN, Jumat 6 September 2024.
 
“Ini menjadikannya badai tropis terkuat kedua di dunia pada 2024, hanya kalah oleh badai Beryl di Atlantik yang mencapai Kategori 5,” imbuh laporan CNN.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa pemanasan laut akibat perubahan iklim mempercepat intensitas badai seperti Yagi. Hanya dalam dua hari, akan berubah dari badai tropis dengan kecepatan angin 90 kilometer per jam menjadi topan besar saat melewati perairan hangat Laut China Selatan. 
 
Diperkirakan Yagi akan mencapai daratan di wilayah Utara Hainan dan bergerak ke pedalaman melewati Provinsi Guangdong. Badai ini diperkirakan akan membawa hujan lebat dan banjir pesisir yang signifikan.

Dampak di Hainan dan sekitarnya

Penduduk Hainan sudah merasakan dampak dari kedatangan Yagi, dengan menutup sekolah, bisnis restoran, pantai, serta layanan transportasi. Penerbangan dan kereta api dihentikan hingga badai berlalu. Langkah juga diambil oleh Provinsi Guangdong dan Guangxi.
 
Di media sosial, warga Hainan membagikan video badai dahsyat dengan kilat yang menyambar di langit malam. Video lainnya menunjukkan ombak besar setinggi 7 meter menghantam pantai dan menerjang pohon-pohon palem.
 
Meskipun bukan musim liburan puncak, Hainan yang terkenal dengan pantainya yang indah, resort mewah, dan tempat belanja bebas pajak, tetap menjadi tujuan wisata favorit. Sehingga dapat menghantai Hainan dalam sepuluh tahun terakhir dan dikhawatirkan akan berdampak besar pada wilayah yang kurang berkembang di pulau tersebut serta wilayah lain di Selatan Tiongkok.

Persiapan menghadapi badai

Lebih dari 400.000 penduduk di Hainan telah dievakuasi, termasuk 34.000 kapal nelayan dan pekerja konstruksi. Pemerintah Hainan juga telah menutup semua objek wisata dan mengingatkan penduduk untuk waspada terhadap angin yang sangat kuat dan merusak.
 
Penduduk setempat bersiap menghadapi topan dengan memperkuat jendela dan pintu kaca serta peletakan karung pasir di sekitar pintu untuk mencegah banjir. Di beberapa tempat, antrean panjang di supermarket terjadi karena warga bergegas untuk membeli persediaan makanan dan kebutuhan penting.

Sejarah badai di Haninan

Topan yang diprediksi menjadi badai terkuat yang melanda Hainan sejak Topan Rammasun pada 2014, dapat menewaskan 62 orang di beberapa provinsi termasuk Hainan, Guangdong, Guangxi, dan Yunnan. Rammasun juga menyebabkan kerugian ekonomi langsung sebesar 38 miliar yuan setara Rp82 triliun.
 
Saat Yagi mendekati daratan, Hong Kong telah merasakan hujan deras dan angin kencang pada Kamis malam. Pihak berwenang disana menaikan peringatan badai ke tingkat ke 3 tertinggi, menyebabkan pembatalan penerbangan dan penutupan sekolah, serta menghentikan sementara aktivitas di pasar saham.


Dampak di Filipina

Sebelum menuju Tiongkok, Yagi juga menghantam Filipina, yang menyebutnya sebagai Topan Enteng. Topan ini membawa hujan lebat di beberapa bagian negara tersebut, terutama di Luzon, dengan curah hujan mencapai 400 milimeter. Sedikitnya 13 orang dilaporkan tewas akibat badai ini. (Nithania Septianingsih)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan