Sebuah drone milik Amerika Serikat (AS) yang tengah diuji coba. Foto: AFP
Sebuah drone milik Amerika Serikat (AS) yang tengah diuji coba. Foto: AFP

Drone AS Serang Mobil Berisi Militan ISIS di Kabul

Nur Azizah • 30 Agustus 2021 06:43
Washington: Serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) menewaskan seorang pengebom mobil bunuh diri yang menurut pejabat Pentagon sedang bersiap untuk menyerang Bandara Kabul, Afghanistan pada Minggu 29 Agustus. Serangan ini terjadi ketika pasukan Amerika berupaya untuk menyelesaikan penarikan yang akan mengakhiri dua dekade keterlibatan militer di Afghanistan.
 
Serangan itu adalah yang kedua oleh militer AS sejak bom bunuh diri ISIS di luar bandara pada Kamis menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan yang putus asa untuk melarikan diri dari penguasa baru Taliban di negara itu.
 
Bandara tersebut telah menjadi tempat pengangkutan udara besar-besaran oleh AS dan pasukan sekutu mengevakuasi warga mereka dan warga Afghanistan yang berisiko yang akan berakhir menjelang tenggat waktu Selasa yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden.

Para pejabat mengatakan serangan itu menargetkan tersangka militan dari ISIS Khorasan (ISIS-K), sebuah afiliasi lokal ISIS yang merupakan musuh Barat dan gerakan Taliban yang merebut kekuasaan pada 15 Agustus setelah serangan kilat.
 
Seorang pejabat AS mengatakan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak dan ledakan sekunder menunjukkan target membawa sejumlah besar bahan peledak. Tayangan televisi menunjukkan asap hitam membumbung ke langit.
 
Para pejabat AS mengatakan mereka sangat prihatin dengan serangan ISIS-K di bandara ketika pasukan Amerika berangkat, khususnya ancaman dari roket dan bahan peledak yang dibawa kendaraan.
 
Biden mengatakan pada hari Sabtu bahwa kepala militernya telah mengatakan kepadanya bahwa serangan militan lain sangat mungkin terjadi.
 
“Serangan pesawat tak berawak itu terjadi saat warga sipil yang tersisa menunggu di Bandara Internasional Hamid Karzai untuk diterbangkan sebelum pasukan terakhir pergi,” kata seorang pejabat keamanan Barat, seperti dikutip AFP, Senin 30 Agustus 2021.
 
“Hingga kini kurang dari 4.000 tentara AS yang tersisa (di Afghanistan),” imbuh pejabat itu.
 
Taliban mengatakan mereka telah memulai penyelidikan mereka sendiri terhadap serangan AS dan apakah target itu benar-benar seorang pengebom bunuh diri yang mengendarai kendaraan yang sarat dengan bahan peledak.
 
Amerika Serikat dan sekutunya telah membawa sekitar 114.400 orang -,termasuk warga negara asing dan warga Afghanistan yang rentan -, keluar dari negara itu dalam dua minggu terakhir, tetapi puluhan ribu orang yang ingin pergi akan tertinggal.
 
"Kami mencoba setiap opsi karena hidup kami dalam bahaya. Mereka (Amerika atau kekuatan asing) harus menunjukkan kepada kami cara untuk diselamatkan. Kami harus meninggalkan Afghanistan atau mereka harus menyediakan tempat yang aman bagi kami," kata seorang wanita di luar bandara.
 
Pengangkutan udara menandai berakhirnya 20 tahun misi Barat di Afghanistan yang dimulai ketika pasukan pimpinan AS menggulingkan pemerintah Taliban yang telah menyediakan tempat yang aman bagi para pelaku 11 September 2001, serangan ke Amerika Serikat.
 
Babak terakhir terjadi setelah Amerika Serikat dan Taliban membuat kesepakatan tahun lalu untuk menarik pasukan asing. Pemerintah yang didukung Barat dan tentara Afghanistan kemudian mencair ketika pejuang Taliban menyapu seluruh negeri awal bulan ini.
 
Seorang pejabat Taliban mengatakan bahwa kelompok Islamis itu memiliki insinyur dan teknisi yang siap untuk mengambil alih bandara.
 
"Kami sedang menunggu persetujuan terakhir dari Amerika untuk mengamankan kendali penuh atas bandara Kabul karena kedua belah pihak bertujuan untuk penyerahan cepat," pungkas pejabat Taliban itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.
 
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan