"Tiongkok akan menjadi mitra utama kami dan merupakan peluang besar bagi kami karena siap untuk berinvestasi di negara kami dan mendukung upaya rekonstruksi," ucap Zabihullah Mujahid, dilansir dari Yeni Safak, Jumat, 3 September 2021.
Dia mengatakan Taliban menghargai Belt and Road Initiative milik Tiongkok. Pasalnya, proyek tersebut akan menghidupkan kembali Jalur Sutra kuno.
Menurut Mujahid, Beijing akan membantu Afghanistan sepenuhnya untuk memanfaatkan sumber daya tembaga yang kaya. Negeri Tirai Bambu juga akan memberi jalan bagi Afghanistan ke pasar global.
Taliban juga memandang Rusia sebagai mitra penting di kawasan itu dan akan menjaga hubungan baik dengan Moskow.
Baca juga: Tiongkok Minta Komunitas Internasional Memandu Taliban Secara Positif
Mengenai bandara Kabul, Mujahid menjelaskan fasilitas itu sepenuhnya di bawah kendali Taliban. Sayangnya, tempat itu kini rusak parah.
Qatar dan Turki memimpin upaya untuk melanjutkan operasi di bandara Kabul sesuai dengan permintaan Taliban.
"Bandara harus bersih dalam tiga hari ke depan dan akan dibangun kembali dalam waktu singkat. Mudah-mudahan September sudah bisa beroperasi lagi," ujarnya.
Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, memaksa Presiden Ashraf Ghani dan pejabat tinggi lainnya meninggalkan negara itu.
Kelompok tersebut telah bekerja untuk membentuk pemerintahan. Diharapkan Taliban akan mengumumkan pemerintahan mereka hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
