Menurut pejabat senior pemerintah Mukesh Parmar, sekitar 21 orang tewas di India setelah minum alkohol yang dicampur berbagai zat. Kematian terjadi di distrik Ahmedabad dan Botad di negara bagian Gujarat di India.
Wilayah tersebut merupakan tempat di mana pembuatan, penjualan, dan konsumsi alkohol dilarang keras. Alkohol sering dicampur dengan bahan kimia seperti pestisida dan dijual dengan harga murah dalam jumlah besar kepada masyarakat termiskin.
Lebih lanjut 30 orang jatuh sakit sebagai bagian dari insiden yang sama.
“Polisi di daerah itu telah menahan orang-orang yang mereka yakini sebagai pembuat minuman keras yang terlibat dalam penjualan alkohol oplosan,” sebut laporan Press Trust of India, Selasa 26 Juli 2022.
Inspektur jenderal polisi setempat Ashok Yada mengatakan kepada The Times of India: "Sebuah tim dari laboratorium ilmu forensik dan dokter sedang menyelidiki kandungan minuman keras. Kami dapat mengkonfirmasi penyebab kematian hanya setelah mendapatkan laporan post-mortem."
Dia menambahkan polisi sekarang menggerebek sarang minuman keras setempat.
Orang-orang sekarat setelah minum alkohol yang diseduh secara ilegal adalah hal biasa di India, di mana sering dicampur dengan bahan kimia seperti pestisida dan dijual dengan harga murah.
Ini adalah industri yang sangat menguntungkan di India, karena penyelundup tidak membayar pajak dan mengalihkan produk mereka dalam jumlah besar ke masyarakat yang seringkali termiskin.
Setidaknya 120 orang meninggal pada tahun 2020 setelah minum alkohol tercemar di negara bagian Punjab utara negara itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News