Sejauh ini otoritas setempat telah menemukan setidaknya 10 jenazah di lokasi kejadian.
Baca: 10 Jenazah Ditemukan di Lokasi Banjir Gletser Himalaya India
Ratan Singh Rana, penduduk desa Raini yang berada dekat proyek Rishiganga mengatakan, air turun dari gunung sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
"Saya sedang duduk di lantai rumah ketika melihat cairan hitam mengalir deras dari lereng gunung Nanda Devi, seolah-olah gunung berapi telah meletus," serunya, dilansir dari The Straits Times, Senin, 8 Februari 2021.
"Jaraknya hanya 20-25 meter dari kami. Kami berlari menanjak sekitar 250 meter dan terus menangis sambil berteriak 'Bhago, bhago! Bachao, bachao! (Lari, lari! Selamatkan kami!)," imbuh Ratan.
Air banjir bercampur lumpur dan batu menerjang area permukiman. Anak dan cucu Ratan terjebak di dalam rumah dengan lumpur menutup pintu masuk utama. Beruntung mereka berhasil diselamatkan lewat belakang rumah.
"Kami mengira seluruh dunia akan tenggelam dalam hal ini. Saya berpikir bahwa hari ini adalah yang hari akhir, kita akan meninggalkan dunia hari ini," ungkap dia.
Anil Joshi, seorang aktivis lingkungan yang mempelajari wilayah Himalaya, mengatakan bendungan yang tersapu dibangun hanya beberapa mil dari gletser Nanda Devi, gunung tertinggi kedua di India.
"Saat ini, longsoran gletser mengindikasikan perubahan iklim. Variasi suhu menyebabkan lepasnya gletser dan merusak bendungan hidro di Rishiganga," kata Anil.
Joshi mengatakan dia bingung mengapa pemerintah membangun bendungan yang begitu dekat dengan gletser. "Saat ini air mengalir dengan kecepatan siklon," lanjutnya.
Kepala Sekretaris Uttarakhand Om Prakash mengonfirmasi ada 150 orang yang dinyatakan hilang. Ia khawatir mereka semua tewas usai diterjang banjir bandang yang dipicu robohnya sebuah gletser besar dari Himalaya.
Angkatan Darat dan Laut India telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan.
Perdana Menteri Narendra Modi mengaku terus memonitor situasi di Uttarakhand. "India mendoakan keselamatan semua orang di sana," tulisnya via Twitter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News