Poster peringatan hilangnya Malaysia Airlines MH370. Foto: AFP
Poster peringatan hilangnya Malaysia Airlines MH370. Foto: AFP

Ahli Akui Temukan Malaysia Airlines MH370, Australia Tinjau Ulang Pencarian

Medcom • 23 Februari 2022 19:31
London: Richard Godfrey, pensiunan insinyur luar angkasa dan ahli fisika asal Inggris, meyakini dirinya menemukan keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hilang 2014. Temuannya membuat Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) memerintahkan peninjauan ulang terhadap data pencarian.
 
Perhatian masyarakat dunia terpusat ketika pesawat Malaysia Airlines berisi 239 orang (227 penumpang dan 12 awak) menghilang dari radar dalam perjalanannya dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014.
 
Upaya pencarian pesawat Boeing 777-200ER melibatkan tenaga internasional. Pencarian dimulai di Teluk Thailand dan Laut China Selatan kemudian diperluas ke Selat Malaka dan Laut Andaman.

Proses pencarian memakan waktu empat tahun dan dikenal sebagai pencarian pesawat dengan biaya paling mahal, yakni USD200 juta atau sekitar Rp2,8 triliun. Namun, puing-puing pesawat tidak berhasil ditemukan.
 
Setelah melakukan penyelidikan independen, Godfrey mengatakan ada kemungkinan penerbangan MH370 jatuh ke laut dengan jarak sekitar 1.933 kilometer dari barat Perth, Australia, dan sekitar 13.123 kaki atau 4.000 meter di bawah air pada area yang dikenal sebagai "the seventh arc”.
 
Godfrey menetapkan lokasi pesawat tersebut menggunakan analisis terhadap data perambatan sinyal lemah (Weak Signal Propagation Reporter) untuk memantau gangguan frekuensi radio yang disebabkan oleh pesawat di seluruh dunia.
 
Ia menunjukkan pola tidak teratur yang dibuat pesawat itu sepanjang perjalanannya, di antaranya putaran 360 derajat yang dilakukan di atas lautan.
 
“Semua orang hingga kini berasumsi (pesawat) berjalan lurus, bahkan mungkin dengan autopilot. Saya meyakini ada pilot aktif sepanjang penerbangan,” ujar Godfrey dalam wawancara dengan 60 Minutes Australia, dilansir dari Yahoo News, Rabu, 23 Februari 2022.
 
Ahli Akui Temukan Malaysia Airlines MH370, Australia Tinjau Ulang Pencarian
Wadah lilin bernamakan pilot MH370 Zaharie Ahmad Shah. Foto: AFP
 
Pilot MH370, Zaharie Ahmad Shah, disebut sengaja mengarahkan pesawat keluar rute aslinya. Pernyataan ini memperkuat sejumlah dugaan bahwa pilot terlibat dalam menyebabkan kecelakaan.
 
Lebih lanjut, Godfrey menjelaskan bahwa pesawat menunjukkan pola menahan yang tidak biasa untuk 20 menit, sekitar tiga jam setelah penerbangan. Pilot biasanya menjaga pesawat dalam pola holding dalam keadaan tertentu, misalnya menunggu izin untuk terbang atau bersiap-siap sebelum mendarat.
 
“Dia mungkin hanya membutuhkan waktu untuk memutuskan, ke mana dia akan pergi dari sini,” kata Godfrey. 
 
"Saya berharap, jika terjadi kontak dengan pihak berwenang Malaysia, setelah delapan tahun mereka bersedia mengungkapkannya," imbuh Godfrey.
 
Ia kemudian menunjukkan 160 titik yang ditandai pada peta di mana sinyal frekuensi radio di atas Samudera Hindia disebutnya terganggu oleh MH370.
 
Menanggapinya, ATSB mengeluarkan pernyataan yang mengakui bahwa Godfrey merupakan sosok ahli kredibel untuk masalah MH370 dan telah memerintahkan kepada Geoscience Australia agar meninjau ulang data pencariannya.
 
“ATSB sepakat akan pentingnya menemukan pesawat tersebut untuk memberikan kepastian bagi keluarga korban yang kehilangan orang yang dicintai,” kata Komisaris Utama ATSB Angus Mitchell. 
 
Peninjauan ulang terhadap data pencarian MH370 dilakukan untuk memastikan tidak ada yang terlewat. Pencarian lebih lanjut tetap berada pada wewenang pemerintah Malaysia. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan