Warga Afghanistan memang foto dari Mullah Hibatullah Akhundzada. Foto: AFP
Warga Afghanistan memang foto dari Mullah Hibatullah Akhundzada. Foto: AFP

Pemimpin Taliban Perintahkan Anggotanya untuk Tidak ‘Menghukum' Rezim Lalu

Fajar Nugraha • 30 Desember 2021 19:08
Kabul: Pemimpin tertinggi Taliban telah memerintahkan para anggotanya untuk tidak menghukum anggota mantan rezim Afghanistan karena 'kejahatan' masa lalu. Peringatan dikeluarkan beberapa hari setelah video seorang komandan tentara dipukuli menjadi viral di media sosial.
 
Perintah itu, yang disiarkan melalui Twitter Juru Bicara Taliban, Mohammad Naeem pada Kamis 30 Desember 2021, juga mendesak otoritas Taliban untuk mencegah warga Afghanistan meninggalkan negara itu karena mereka tidak akan dihormati di luar negeri.
 
"Jangan menghukum karyawan rezim sebelumnya atas kejahatan masa lalu mereka," kata Mullah Hibatullah Akhundzada kepada pengikutnya di Kandahar, tempat kelahiran gerakan Islam garis keras, seperti dikutip AFP, Kamis 30 Desember 2021.

Pemimpin Taliban itu mengatakan, amnesti umum yang diumumkan setelah kelompok Islamis itu mengambil alih kekuasaan pada Agustus harus dihormati.
 
Taliban dituduh oleh PBB, Amnesty International dan Human Rights Watch atas puluhan pembunuhan di luar proses hukum terhadap anggota mantan pasukan keamanan dan pemerintahan.
 
Pada Rabu, kelompok itu mengatakan anggotanya yang terlihat berulang kali menampar seorang mantan komandan tentara dalam video yang dibagikan secara luas akan dihukum.
 
Itu adalah reaksi resmi yang langka terhadap lusinan video dan gambar serupa - dan lebih mengerikan - di media sosial yang menunjukkan kebrutalan Taliban.
 
Pada Selasa, sekelompok kecil wanita memprotes di ibu kota Kabul menentang kekerasan tersebut.
 
Ribuan warga Afghanistan -,terutama yang terkait dengan rezim sebelumnya,- sangat ingin meninggalkan negara itu, tetapi Akhundzada mengatakan para pejabat Taliban harus mendorong mereka untuk tetap tinggal.
 
"Afghanistan tidak memiliki rasa hormat di negara lain, jadi tidak ada warga Afghanistan yang boleh pergi," kata Naeem mengutip perkataannya.
 
Eksodus telah diperburuk oleh ekonomi yang runtuh dan krisis kemanusiaan yang diperingatkan oleh PBB telah menyebabkan “bencana kelaparan meluas”.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan