Masyarakat berkumpul untuk upacara dini hari di Australia dan Selandia Baru tanpa adanya pembatasan pandemi.
"Beberapa tahun terakhir begitu sulit dengan adanya Covid-19," ujar veteran angkatan laut Australia, Ray James di Martin Place Cenotaph, Sydney.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya sangat senang melihat kerumunan besar yang hadir hari ini," pungkasnya.
Hari Anzac mulanya diadakan untuk memperingati pertempuran di Gallipoli, Turki, saat Perang Dunia I. Pada 25 April 1925, ribuan pasukan dari Korps Angkatan Darat Australia dan Selandia Baru (ANZAC) bertempur dengan sekutu besar yang tiba di pantai kecil Semenanjung Gallipoli. Aksi yang dinamai Kampanye Gallipoli tersebut merenggut lebih dari 130.000 nyawa.
Kini, Hari Anzac merupakan hari untuk menyampaikan penghormatan kepada seluruh pasukan Australia dan Selandia Baru dari semua konflik.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menghadiri upacara dini hari di kota Teritorial Utara, Darwin. Dalam kesempatan tersebut, PM Morrison yang akan menghadapi pemilihan umum bulan depan itu memberikan penghormatan kepada masyarakat Ukraina yang tengah melawan invasi Rusia.
"Hari ini, sembari melayangkan penghormatan kepada mereka yang telah berjuang untuk kemerdekaan dan kebebasan negeri ini, kita juga mendukung rakyat Ukraina yang sedang melakukan hal yang sama," ucap Morrison, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia, Selasa, 26 April 2022.
Baca: Australia Larang Ekspor Alumina, Aluminium, hingga Bauksit ke Rusia
Di seberang Laut Tasman, PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan invasi Rusia terhadap Ukraina menunjukkan bahwa perdamaian tidak bisa dianggap sebagai hal sepele.
"Di Selandia Baru, kita mungkin merasakan jarak yang jauh dari konflik ini. Tapi kita semua berhubungan dengan apa yang terjadi (di Ukraina)," kata Ardern dalam pidato Hari Anzac di Auckland.
Bendera Ukraina dikibarkan selama upacara Hari Anzac di Museum Auckland. (Kaylina Ivani)