Sebelumnya, otoritas kesehatan Tiongkok mencatat penyebaran varian Delta di provinsi Jiangsu dan Sichuan.
Lebih dari 200 infeksi baru di Tiongkok terkait dengan sebuah klaster varian Delta di kota Nanjing, di mana sembilan petugas kebersihan di bandara internasional dinyatakan positif Covid-19.
Dilansir dari laman France 24, sejumlah kasus baru Covid-19 terkait klaster tersebut sudah menyebar ke Beijing, Chongqing, dan lima provinsi lain per Sabtu ini.
Tiongkok, negara pertama yang mencatat kemunculan Covid-19, bergerak cepat dalam meredam penyebaran Delta. Tiongkok memberlakukan penguncian (lockdown) terhadap lebih dari satu juta orang dan mendorong kembali kampanye massal tes Covid-19.
Sementara di Jenewa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta komunitas global untuk berbuat lebih banyak dalam meredam penyebaran Covid-19, terutama varian Delta. WHO khawatir jika langkah-langkah cepat tidak dilakukan, varian yang lebih berbahaya dari Delta dapat muncul di masa mendatang.
"Delta adalah sebuah peringatan. Peringatan bahwa virus ini terus berevolusi, dan juga seruan untuk mengambil tindakan cepat sebelum varian lain yang lebih berbahaya muncul ke permukaan," kata Direktur Urusan Darurat WHO Dr Michael Ryan dalam sebuah konferensi pers.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menambahkan, varian baru akan terus bermunculan "selama virus (Covid-19) terus menyebar" di seluruh dunia. Ia mencatat dalam empat pekan terakhir, rata-rata infeksi harian Covid-19 meningkat hingga 80 persen di lima hingga enam wilayah WHO.
Meski varian Delta telah mengguncang banyak negara, Ryan mengatakan langkah-langkah penanggulangan transmisinya masih berjalan efektif, yakni menjaga jarak fisik, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari berada di ruang tertutup berventilasi buruk dalam waktu lama.
Baca: WHO Minta Dunia Cegah Kemunculan Varian yang Lebih Berbahaya dari Delta
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News