Potensi Tiongkok menggunakan balon untuk memata-matai menjadi isu global di bulan Februari, ketika Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon pengintai Tiongkok. Namun menurut Tiongkok, objek itu adalah balon sipil yang tersesat secara tidak disengaja.
Taiwan sangat waspada terhadap aktivitas Tiongkok, baik militer maupun politik, menjelang pemilihan presiden dan parlemen pada 13 Januari mendatang. Taipei telah memperingatkan bahwa Tiongkok mungkin mencoba ikut campur dalam pemungutan suara agar pemilih memilih kandidat yang mungkin disukai Beijing.
Melansir dari Asia One, Kemenhan Taiwan mengatakan bahwa kedua balon itu terdeteksi pada pukul 09.03 dan 14.43 waktu setempat, setelah melintasi median selat 110 mil laut dari kota pelabuhan Keelung di Taiwan utara.
Balon-balon tersebut terbang di ketinggian sekitar 3.230 meter, menuju ke timur dan menghilang masing-masing pada pukul 09.36 dan 16.35, tambah kementerian tersebut.
"Penilaian awal kami adalah bahwa kedua objek itu merupakan balon cuaca," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Sun Li-fang.
Kemenhan Tiongkok belum segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.
Balon sebelumnya, yang dilaporkan Taiwan melintasi Selat Taiwan pada 7 Desember, kemungkinan besar juga merupakan platform cuaca, kata Kemenhan Taiwan saat itu, seraya menambahkan bahwa para pejabat telah mengumumkan deteksi balon tersebut demi kepentingan transparansi.
Baca juga: Balon Misterius Bikin AS-Tiongkok Cekcok Lagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News