India catat 40 ribu kasus gelombang panas, dengan 100 orang tewas. (AFP)
India catat 40 ribu kasus gelombang panas, dengan 100 orang tewas. (AFP)

Ekstrem! India Catat 40.000 Kasus Serangan Panas

Marcheilla Ariesta • 20 Juni 2024 09:59
New Delhi: India mencatat lebih dari 40.000 kasus dugaan serangan panas pada musim panas ini. Gelombang panas yang berkepanjangan menewaskan lebih dari 100 orang di seluruh negeri, sementara sebagian wilayah timur lautnya dilanda banjir akibat hujan lebat.
 
Miliaran orang di seluruh Asia bergulat dengan cuaca panas yang ekstrim pada musim panas ini. Tren ini menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia, dengan suhu di India utara yang melonjak hingga hampir 50 derajat Celsius, yang merupakan salah satu gelombang panas terpanjang yang pernah tercatat.
 
Burung-burung berjatuhan dari langit karena panas yang ekstrim dan rumah sakit melaporkan masuknya pasien yang terkena dampak panas karena suhu siang dan malam mencapai puncaknya dalam beberapa minggu terakhir sejak awal musim panas di Maret.

Kementerian Kesehatan memerintahkan lembaga-lembaga federal dan negara bagian untuk memastikan “perhatian segera” terhadap pasien, sementara rumah sakit di ibu kota Delhi, yang juga menghadapi kekurangan air, diarahkan untuk menyediakan lebih banyak tempat tidur.
 
Seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan ada lebih dari 40.000 kasus serangan panas dan setidaknya 110 kematian yang dikonfirmasi antara 1 Maret dan 18 Juni, ketika India barat laut dan timur mencatat jumlah hari gelombang panas dua kali lipat dari biasanya.
 
Kantor cuaca juga memperkirakan suhu di atas normal untuk bulan ini. Pihak berwenang mengatakan, kota-kota di India telah menjadi ‘perangkap panas’ karena pertumbuhan yang tidak seimbang.
 
“Selama gelombang panas yang sedang berlangsung, sebagian besar panggilan penyelamatan burung yang kami terima disebabkan oleh burung yang jatuh dari langit,” kata Kartick Satyanarayan, salah satu pendiri dan CEO organisasi nirlaba Wildlife SOS, dilansir dari Malay Mail, Kamis, 20 Juni 2024.
 
“Dalam dua minggu terakhir, Wildlife SOS telah menerima lebih dari 35-40 panggilan penyelamatan setiap hari, di dalam dan sekitar Wilayah Ibu Kota Nasional Delhi. Sebagian besar panggilan tersebut mencakup permintaan penyelamatan burung,” imbuhnya.
 
Secara terpisah, banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan terus-menerus di negara bagian Assam di timur laut menewaskan sedikitnya enam orang pada Selasa malam, kata para pejabat.
 
“Longsor mengubur hidup-hidup seorang wanita dan ketiga putrinya,” kata pejabat penanggulangan bencana negara, Siju Dasz.
 
“Rumah mereka berada di lereng, dan mereka meninggal di tempat sekitar tengah malam,” katanya.
 
Dasz menambahkan bahwa jenazah tersebut diambil setelah operasi pencarian selama tiga jam oleh tim penyelamat.
 
“Seorang anak berusia tiga tahun juga meninggal,” lanjut dia.
 
Di Assam, lebih dari 160.000 orang terkena dampaknya, dengan perairan yang melampaui tingkat bahaya di Kopili, salah satu anak sungai terbesar Brahmaputra, yang merupakan salah satu sungai terbesar di India.
 
Lebih dari 30 orang di negara bagian itu tewas sejak akhir Mei akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat.
 
Baca juga: 577 Jemaah Haji Meninggal Akibat Panas Ekstrem di Arab Saudi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan