Sebuah serikat pekerja kesehatan di Hong Kong menilai program tes massa ini hanya membuang-buang sumber daya dan tenaga. Sementara sejumlah aktivis khawatir program ini dapat digunakan untuk mengumpulkan sampel DNA warga Hong Kong.
Dikutip dari BBC, Selasa 1 September 2020, otoritas Hong Kong membantah dua kekhawatiran tersebut, dan menyebutnya hanya sebagai kampanye hitam.
Sejauh ini Hong Kong berhasil menekan angka kasus covid-19 di bawah 5.000. Namun ada kekhawatiran beberapa klaster covid-19 di Hong Kong dapat berujung pada wabah berskala besar yang sulit dikendalikan.
Pemerintah Hong Kong di bawah kepemimpinan Carrie Lam berharap tes massal ini dapat memberikan gambaran akurat mengenai penyebaran covid-19, sehingga upaya-upaya pencegahannya dapat dilakukan.
Lebih dari 500 ribu warga Hong Kong sudah mendaftar untuk program tes massal covid-19 pada Selasa ini. Total populas di Hong Kong berkisar 7,5 juta jiwa.
Dalam program tes massal ini, tenaga kesehatan mengambil sampel peserta di lebih dari 140 titik pengumpulan yang tersebar di seantero Hong Kong.
Tiongkok sebelumnya telah menjalankan tes bagi semua warga di Wuhan, kota di provinsi Hubei tempat kemunculan pertama covid-19 pada akhir Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News