Berbicara pada pertemuan komunitas Prancis di Beijing menjelang pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Macron mengatakan Prancis akan bekerja sama dengan Negeri Tirai Bambu tersebut, 'dalam tanggung jawab bersama untuk perdamaian dan stabilitas di Ukraina'.
"Tiongkok dan hubungan dekatnya dengan Rusia, yang telah ditegaskan kembali dalam beberapa hari terakhir, dapat memainkan peran utamanya," kata Macron, dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 6 April 2023.
Ia mencatat penolakan Beijing terhadap penggunaan senjata nuklir di Ukraina, serta proposal perdamaian antara Kyiv dan Moskow.
Baca juga: Mulai Terbuka, Zelensky Undang Xi Jinping ke Ukraina
Perjalanan pertama presiden Prancis ke Tiongkok dalam empat tahun akan didominasi oleh konflik di Ukraina. Seorang pejabat dari kantornya mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan berusaha untuk berdiri teguh dalam pembicaraan dengan Xi.
Tujuan Macron juga mencakup menjaga dan menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan Tiongkok dengan Eropa, serta melindungi kepentingan Prancis di kawasan Asia-Pasifik.
"Kita tidak boleh memisahkan diri kita sendiri, memisahkan diri kita dari Tiongkok," kata Macron kepada komunitas Prancis Beijing.
Ia menegaskan, Paris akan berkomitmen secara proaktif untuk terus memiliki hubungan komersial dengan Beijing.
Macron membahas perjalanannya ke Tiongkok dan dukungan untuk Ukraina selama panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjelang kunjungannya. Hal ini diungkapkan Gedung Putih.
"Percakapan itu menunjukkan keinginan bersama Prancis dan Amerika Serikat untuk melibatkan Tiongkok, guna mempercepat akhir perang di Ukraina bersama kami dan membangun perdamaian abadi," pungkas kantor Macron.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News