Warga Korea Selatan di Seoul menonton siaran berita mengenai peluncuran rudal jelajah Korea Utara. (AFP)
Warga Korea Selatan di Seoul menonton siaran berita mengenai peluncuran rudal jelajah Korea Utara. (AFP)

Korsel dan AS Memulai Latihan Militer, Korut Balas dengan Rudal Jelajah

Medcom • 21 Agustus 2023 14:51
Pyongyang: Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memantau uji tembak rudal jelajah strategis dari atas kapal angkatan laut, menurut laporan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) pada Senin, 21 Agustus 2023. Uji coba rudal ini dilakukan seiring berlangsungnya latihan militer tahunan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
 
Menurut Korea Utara, operasi gabungan semacam itu merupakan bentuk dari "latihan invasi."
 
Laporan terbaru KCNA muncul tiga hari setelah para pemimpin AS, Korea Utara dan Jepang sepakat untuk memperluas keamanan dan ekonomi mereka pada pertemuan puncak di Amerika Serikat. 

Selama kunjungan inspeksi armada angkatan laut di pantai timur, Kim Jong-un menaiki kapal patroli untuk meninjau senjata dan persiapannya untuk pertempuran. Kantor berita pusat korea menambahkan, ia menyaksikan para pelautnya melakukan latihan peluncuran rudal jelajah. 
 
KCNA tidak menjelaskan kapan peluncuran itu terjadi, foto yang disebarkan media pemerintah menunjukkan Kim Jong Un yang menyaksikan peluncuran rudal jelajah di tempat lain, bukan saat menaiki kapal patroli.
 
Dilansir dari Hindustan Times, kata “strategis”yang digunakan KCNA mengacu pada senjata yang diuji, isyarat bahwa senjata itu dikembangkan untuk membawa ledakan nuklir.

Latihan militer musim panas

Kim Jong Un mengaku mendukung upaya membangun kapal perang yang kuat dan memodernisasi sistem senjata kapal bawah air untuk angkatan laut negaranya. Ia mendorong para pelaut mengencangkan kekuatan ideologis dan spiritual yang luar biasa. Menurutnya, kedua hal itu lebih penting dari keunggulan numerik atau teknis senjata.
 
Korea Utara diperkirakan akan melanjutkan uji coba senjata sebagai reaksi pelatihan militer musim panas AS-Korea Selatan yang dimulai pada Senin, dan akan berdurasi selama 11 hari. 
 
Pelatihan “Ulchi Freedom Shield” adalah latihan pos komando yang disimulasikan komputer, militer AS dan Korea Selatan mengatakan mereka berencana melakukan latihan lapangan berskala besar. 
 
Korea utara telah mengecam latihan besar gabungan kedua negara ini sebagai praktik invasi dan mengintimidasinya dengan uji coba rudal. Namun, pejabat AS dan Korea Selatan membantah, latihan tersebut bersifat defensif dan mereka tidak berniat menyerang Korea Utara.

Korea Utara perkuat kemampuan militer

Sejak awal tahun 2022, Korea Utara meluncurkan lebih dari 100 uji senjata, beberapa di antaranya rudal balistik berkekuatan nuklir yang dirancang untuk menyerang daratan AS dan sekutunya, Korea Selatan dan Jepang. Merespon hal ini, AS dan Korea Selatan memperluas latihan militer regulernya.
 
Selama pertemuan mereka di Camp David, Presiden AS Joe Biden, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa mereka berniat untuk mengoperasikan berbagai peringatan rudal real-time di Korea Utara dan mengadakan latihan trilateral tahunan.
 
Merasa terintimidasi dengan ketiga negara itu, Korea Utara terdorong untuk memperkuat kemampuan militernya.
 
Layanan mata-mata Korea Selatan mengatakan pada Anggota Parlemen pada Kamis, 17 Agustus lalu, bahwa Korea Utara mengambil langkah yang diperlukan untuk meluncurkan rudal jarak jauh dan upaya menempatkan satelit mata-mata ke orbit setelah percobaan pertama pada bulan Mei berujung kegagalan. (Hillary Sitohang)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan