PGII merupakan kolaborasi yang dibentuk G7 untuk membiayai pembangunan infrastruktur di negara berkembang.
Berdasarkan keterangan virtual Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada awak media pada Minggu, 21 Mei 2023, acara PGII dihadiri oleh enam anggota G7, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Italia, dan Inggris serta Uni Eropa.
Turut hadir juga negara mitra G7, yaitu Indonesia, India, Australia, Korea Selatan, Comoros, Vietnam dan Cook Islands. Bank Dunia turut hadir dalam acara PGII, dan juga tiga perwakilan sektor swasta, yaitu Japan Foreign Trade Council, Nokia, dan Citi Group.
Dalam acara ini, Presiden Jokowi menyampaikan lima pesan utama. Pertama, Indonesia memiliki agenda besar membangun infrastruktur untuk menciptakan pemerataan dan meningkatkan daya saing.
"Kedua, pembangunan infrastruktur yang Indonesia sentris, termasuk pembangunan IKN, diperlukan untuk mengatasi ketimpangan," ucap Menlu Retno, menyampaikan kembali pernyataan presiden.
"IKN didesain sebagai kota pintar masa depan berbasis alam dengan 70% area hijau dan 80% sumber energi berasal dari EBT," sambungnya.
Poin keempat, investasi pembangunan IKN sangat terbuka di berbagai sektor, antara lain transportasi, kesehatan, teknologi, pendidikan, dan lain-lain.
"Dan terakhir, Indonesia mengharapkan dukungan PGII terhadap pembangunan IKN melalui investasi konkret dan pembiayaan inovatif lainnya," pungkas Menlu Retno.
Baca juga: Presiden Jokowi dan PM Kanada Bahas Realisasi Investasi Di IKN
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News