Wellington, yang menetapkan level waspada tingkat 2 pada Rabu pekan kemarin, akan tetap mempertahankan kebijakan tersebut hingga Selasa mendatang.
"Sudah jelas bahwa kita belum sepenuhnya aman," kata Menteri Respons Covid-19 Selandia Baru Chris Hipkins dalam sebuah konferensi pers.
"Lebih banyak tes dibutuhkan agar kami merasa yakin untuk menurunkan level waspada," sambungnya, dilansir dari laman The Straits Times.
Di bawah level waspada tingkat 2, semua warga Wellington diwajibkan menjaga jarak sosial di ruang-ruang publik. Namun perkantoran, sekolah, dan tempat usaha masih diperbolehkan beroperasi.
Selain perpanjangan level waspada, Selandia Baru juga membekukan kembali perjanjian travel bubble dengan Australia pada Sabtu kemarin. Pembekuan dilakukan karena Selandia Baru khawatir terhadap kemunculan klaster Covid-19 di Australia, termasuk yang melibatkan varian Delta.
"Pembekuan selama tiga hari memberikan kami waktu untuk menentukan apakah langkah-langkah lanjutan perlu diambil," tutur Hipkins.
Pemerintah Selandia Baru telah lima kali membekukan travel bubble dengan beberapa negara bagian di Australia. Namun kali ini pembekuan diberlakukan untuk semua kedatangan asal Australia.
Selama ini Selandia Baru dan Australia dianggap sebagai dua negara yang paling sukses menangani Covid-19. Selandia Baru hanya mencatat 26 kematian akibat Covid-19 dari total populasi lima juta, sementara Australia angkanya di bawah 1.000 dari populasi 25 juta.
Baca: Selandia Baru Bekukan Lagi Travel Bubble dengan Australia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News