Hong Kong yang dikuasai Tiongkok kembali dilibatkan dalam perseteruan antara Beijing dan Taipei, terutama setelah Taiwan mengecam Undang-Undang Keamanan Nasional yang diberlakukan tahun lalu.
Ketegangan kian meningkat usai Taiwan menyambut baik kedatangan warga Hong Kong yang hendak tingal menetap di pulau tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Progresif Demokratik Taiwan, Lin Fei-fan, mengatakan hanya staf lokal Taiwan yang akan tetap berada di kantor Hong Kong.
"Partai Komunis Tiongkok dan Pemerintah Hong Kong terus memaksa personel kami yang ditempatkan di sana untuk menandatangani 'surat komitmen Satu Tiongkok' untuk mengakui 'Satu Tiongkok," katanya di laman Facebook, dikutip dari Channel News Asia.
"Kami tentu saja tidak akan menerimanya," tegas Lin.
Tiongkok melihat Taiwan sebagai bagian dari 'Satu Tiongkok.' Sebelumnya, Beijing pernah menyatakan bahwa jika diperlukan, kekuatan militer akan digunakan untuk mengambil alih Taiwan.
Baca: Jenderal AS: Tiongkok Tak Miliki Motivasi dan Niat untuk Serang Taiwan
Lin mengatakan Taiwan tidak akan pernah menerima 'Satu Negara, Dua Sistem' yang selama ini menjadi skema Tiongkok dalam menguasai Hong Kong.
Seorang pejabat senior Taiwan mengatakan, tujuh staf mereka akan pulang pada Minggu petang ini. Sedangkan staf yang tersisa akan kembali setelah visa berakhir bulan depan.