Sebelumnya pada pekan kemarin, Selandia Baru telah membekukan perjanjian perjalanan travel bubble dengan Australia atas kekhawatiran munculnya varian Delta dan sejumlah klaster di Negeri Kanguru.
"Lonjakan varian Delta dan risikonya terhadap travel bubble dapat diartikan bahwa ini adalah saatnya mempertimbangkan langkah-langkah lanjutan," kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari laman Channel News Asia pada Senin, 28 Juni 2021.
Baca: Selandia Baru Bekukan Lagi Travel Bubble dengan Australia
Selain membekukan travel bubble, Selandia Baru juga memperpanjang status waspada level 2 di ibu kota Wellington hingga Selasa besok. Perpanjangan dilakukan karena seorang turis asal Australia dinyatakan positif Covid-19 setelah sempat berlibur di Wellington pada akhir pekan kemarin.
PM Ardern mengatakan bahwa kabinetnya berencana memberlakukan sistem pemindaian kode QR di beberapa lokasi berisiko tinggi seperti bar dan restoran. Kewajiban memakai masker juga dipertimbangkan untuk area-area berisiko seperti itu.
Selama ini, kewajiban memakai masker di Selandia Baru hanya berlaku saat warga menggunakan transportasi umum.
Selandia Baru adalah satu dari sedikit negara yang dinilai sukses mengendalikan penyebaran Covid-19. Terakhir kalinya Selandia Baru mencatat kemunculan kasus lokal Covid-19 adalah pada Februari lalu.
Hari ini, tidak ada kasus baru Covid-19 di tengah masyarakat Selandia Baru. Namun, terdapat 10 kasus aktif Covid-19 yang tengah ditangani otoritas kesehatan Selandia Baru di beberapa pusat isolasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News