"Kami harus mengingatkan otoritas Beijing untuk tidak salah mengartikan situasi, dan untuk mencegah perluasan internal dari petualangan militer mereka," ucap Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dalam pidato tahun baru, dilansir dari TRT World, Sabtu, 1 Januari 2022.
Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah mereka, dan terus meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk menguatkan klaim tersebut. Sementara Taiwan menganggap pulau mereka sebagai negara independen yang terpisah dari Tiongkok.
Satu hari sebelumnya, Presiden Tiongkok mengatakan bahwa unifikasi lengkap "bumi pertiwi" merupakan sebuah aspirasi yang ada di benak masyarakat kedua kubu di Selat Taiwan.
Selama ini, Taiwan menegaskan diri sebagai negara independen, dan bertekad membela kebebasan serta demokrasi mereka dari ancaman eksternal, termasuk Tiongkok.
"Militer bukan sebuah opsi untuk menyelesaikan ketidaksepahaman lintas Selat. Konflik militer hanya akan berdampak pada stabilitas ekonomi," tutur Tsai.
"Kedua kubu seharusnya menanggung beban bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan," sambungnya.
Baca: Militer Jepang dan AS Bersama Susun Rencana Darurat Taiwan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News