Angka-angka tersebut dipublikasikan di situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC) pada Rabu, 25 Januari 2023.
Pada akhir pekan ini, seorang ilmuwan terkemuka Pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa 80 persen dari 1,4 miliar populasi Tiongkok telah terinfeksi sehingga kemungkinan besar covid-19 dapat meningkat kembali selama dua hingga tiga bulan ke depan.
Sebelumnya, Tiongkok secara tiba-tiba mengakhiri kebijakan nol-Covid yang ketat pada awal Desember setelah tiga tahun infeksi melonjak di negara tersebut. Namun, pihak berwenang mengumumkan bahwa hampir 60.000 pasien covid-19 telah meninggal di rumah sakit sejak dicabutnya kebijakan itu.
Beberapa ahli global telah memperingatkan tentang kemungkinan lonjakan kasus saat mudik dan acara kumpul keluarga pada Tahun Baru Imlek.
"Puncak jumlah pasien yang sakit kritis di Tiongkok pada 4 Januari dengan 128.000 kasus, turun menjadi 36.000 kasus pada 23 Januari," ujar CDC, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 26 Januari 2023.
"Sementara itu, jumlah puncak kematian harian di rumah sakit mencapai 4.273 pada 4 Januari, kemudian turun menjadi 896 pada 23 Januari. Pasien dengan gejala klinis turun hingga 96,2 persen dari puncaknya sebanyak 2,867 juta pada 22 Desember," imbuhnya.
CDC menambahkan, jumlah orang yang terinfeksi melebihi 7 juta per hari dan pasien rawat jalan sebanyak 2.867 juta pada 22 Desember 2022.
Berdasarkan data tersebut, seorang pejabat di Komisi Kesehatan Nasional mengatakan bahwa Tiongkok telah melewati puncak kasus covid-19 dengan pasien gejala klinis, pasien rawat inap, dan dalam kondisi kritis pada pekan lalu. (Jessica Gracia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News