Menteri Keuangan India Nirmala Sitaraman (tengah) berbicara dalam pertemuan G20 di Bengaluru, Sabtu, 25 Februari 2023. (Manjunath KIRAN / AFP)
Menteri Keuangan India Nirmala Sitaraman (tengah) berbicara dalam pertemuan G20 di Bengaluru, Sabtu, 25 Februari 2023. (Manjunath KIRAN / AFP)

Ditolak Tiongkok, G20 Gagal Adopsi Pernyataan Bersama Perang Rusia-Ukraina

Willy Haryono • 26 Februari 2023 16:11
Bengaluru: Jajaran Menteri Keuangan G20, Sabtu 25 Februari 2023, gagal mengadopsi pernyataan penutupan bersama dalam pertemuan di India, setelah Tiongkok menolak mengecam perang Rusia di Ukraina.
 
Sementara Rusia menuduh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan negara-negara G7 mengganggu pertemuan para menteri G20 dengan mencoba memaksa mengeluarkan pernyataan bersama terkait perang di Ukraina.
 
"Kami menyesalkan aktivitas G20 terus digoyahkan kolektif Barat dan digunakan dengan cara anti-Rusia," ucap Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow.

Tanpa konsensus pada pernyataan akhir, India sebagai ketua G20 mengeluarkan ringkasan yang mengatakan bahwa, "sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina."
 
Mengutip laman Rfi.fr, Minggu, 26 Februari 2023, India menambahkan bahwa ada "penilaian situasi dan sikap berbeda" mengenai masalah sanksi di kedua negara. dalam pertemuan G20 selama dua hari di kota Bengaluru.
 
Sebuah catatan kaki mengatakan dua paragraf dalam ringkasan tentang perang di Ukraina, diadaptasi dari Deklarasi Pemimpin G20 di Bali pada November 2022, "telah disetujui oleh semua negara anggota kecuali Rusia dan Tiongkok."
 
Baca juga:  Isi Deklarasi KTT G20 Bali soal Perang Ukraina Picu Perdebatan
 
Pejabat senior India, Ajay Seth, mengatakan bahwa perwakilan Tiongkok dan Rusia menolak menerima pemilihan kata-kata terkait perang di Ukraina, dengan alasan karena mandat mereka adalah menangani masalah ekonomi dan keuangan.
 
"Di sisi lain, 18 negara lainnya merasa bahwa perang telah berimplikasi pada ekonomi global sehingga memang perlu disebutkan," kata Seth dalam konferensi pers penutupan.
 
Tiongkok telah berusaha memposisikan dirinya sebagai negara netral dalam perang Rusia-Ukraina, sembari mempertahankan hubungan dekat dengan Moskow.
 
Kantor berita negara Tiongkok, Xinhua, mengutip diplomat tinggi Wang Yi pada Rabu lalu yang mengatakan bahwa Negeri Tirai Bambu bersedia "memperkuat koordinasi strategis" dengan Rusia setelah bertemu Presiden Vladimir Putin di Moskow.
 
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah meminta Beijing untuk menekan Kremlin dengan maksud menegosiasikan diakhirinya perang.
 
Tuan rumah G20 India juga menolak mengutuk Rusia, yang merupakan pemasok senjata terbesar di New Delhi dan telah menjadi sumber minyak utama bagi India sejak invasi ke Ukraina.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan