Angka penumpang di bandara Hong Kong naik menjadi 525.000 sepanjang September, naik 10 persen dibanding Agustus. Kenaikan ini didorong lonjakan pengunjung dari dan menuju Asia selatan dan timur.
Hong Kong berada di bawah tekanan untuk membuka kembali perbatasan di tengah pandemi Covid-19. Penutupan perjalanan sempat membuat Hong Kong berjuang untuk mempertahankan statusnya sebagai pusat keuangan global.
Karantina hotel merupakan salah satu keluhan terbesar dari komunitas bisnis Hong Kong. Pencabutannya diapresiasi para pebisnis, yang dinilai dapat kembali memutar roda perekonomian.
Kendati begitu, pembatasan lain masih tetap diberlakukan, termasuk pemantauan kesehatan selama tiga hari bagi individu yang tiba di Hong Kong. Meski para pengunjung diizinkan bepergian ke tempat kerja dan menggunakan transportasi umum, mereka dilarang mengunjungi restoran dan bar.
Jumlah muatan pesawat kargo di Hong Kong turun 25 persen menjadi 341.000 ton bulan lalu, melanjutkan kemerosotan yang telah terjadi selama berbulan-bulan di tengah hambatan geopolitik dan gangguan rantai pasok global. Lalu lintas kargo dari dan menuju wilayah perdagangan utama di Amerika Utara dan Eropa termasuk yang paling terpukul, kata pihak berwenang Hong Kong.
Baik ekspor maupun impor Hong Kong merosot lebih dari 25 persen. Pergerakan penerbangan turun 16 persen menjadi 11.665 dari tahun sebelumnya.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, lalu lintas penumpang udara di Hong Kong melonjak 140 persen, sementara volume kargo turun 13 persen dan pergerakan penerbangan turun 4,7 persen.
Baca: 5 Destinasi Wisata dan Penerapan Prokes saat Liburan di Hong Kong
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News