Melansir dari Malay Mail, penunjukan kedua tokoh dilakukan di saat ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara meningkat tahun ini, setelah Pyongyang meluncurkan satelit mata-mata di bulan November dan meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pekan ini.
Berbicara kepada awak media, menlu baru Korea Selatan mengaku merasakan "beban berat di pundaknya" di saat terjadi perubahan geopolitik besar. Cho Tae-yul menjadi menlu Korsel ketika persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok meningkat, dan perang Rusia-Ukraina masih bergulir.
"Saya akan melakukan upaya maksimal untuk memperkuat fondasi keamanan dan kemakmuran nasional," kata Cho Tae-yul, seorang diplomat veteran dan mantan duta besar Korea Selatan untuk PBB.
Sementara itu direktur baru Badan Intelijen Nasional Cho Tae-yong, yang juga seorang diplomat karier, berjanji menyajikan informasi akurat di waktu yang sesuai untuk membantu negara mengambil keputusan tepat.
Majelis Nasional Korea Selatan akan menyelenggarakan dengar pendapat konfirmasi mengenai kedua nominasi, walau presiden dapat secara efektif melakukan penunjukan karena persetujuan parlemen untuk posisi menteri tidak bersifat wajib.
Baca juga: Menhan Korea Selatan Ancam Kehancuran Besar' kepada Korea Utara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id