Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menuliskan di media sosial X bahwa dirinya "terkejut dengan berita pembunuhan turis Spanyol di Afghanistan."
Dia menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri Spanyol berupaya memberikan semua bantuan yang diperlukan, dan dirinya terus memantau situasi dengan cermat.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan di bawah kelompok Taliban, Abdul Mateen Qani, mengatakan meski belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, empat orang telah ditangkap.
Pemerintah Taliban "mengutuk keras kejahatan ini, dan mengungkapkan perasaan mendalam kepada keluarga para korban dan menjamin bahwa semua penjahat akan ditemukan dan dihukum," tegas Qani, seperti dikutip dari laman Independent.co.uk pada Sabtu, 18 Mei 2024.
Qani juga menambahkan bahwa seorang warga sipil Afghanistan tewas dalam serangan tersebut. Empat warga asing serta tiga warga Afghanistan juga terluka dalam serangan yang sama.
Seorang warga, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku "mendengar suara tembakan berturut-turut, dan jalanan kota menuju lokasi penyerangan langsung diblokir pasukan keamanan," lapor The Guardian.
Bamiyan adalah rumah bagi situs warisan dunia UNESCO dan sisa-sisa dua patung Buddha raksasa yang diledakkan Taliban di masa pemerintahan mereka sebelumnya di tahun 2001.
Afghanistan mengalami peningkatan serangan teror dalam beberapa bulan terakhir setelah Taliban mengambil alih negara itu pada Agustus 2021 pascakeluarnya pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO. Pemerintah Taliban telah berjanji untuk memulihkan keamanan dalam upaya mendorong pariwisata.
Serangan terbaru ini termasuk yang paling serius yang menewaskan atau melukai warga negara asing sejak Taliban mengambil alih kekuasaan. Provinsi ISIS-Khorasan, yang merupakan afiliasi dari kelompok Islamic State (ISIS) dan saingan terbesar Taliban di wilayah tersebut, sering menyerang sekolah, rumah sakit, dan masjid setelah kepergian pasukan AS dan NATO.
Baca juga: Pria Bersenjata Serang Masjid di Afghanistan, Enam Orang Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
