Personel Taliban berpatroli di salah satu ruas jalan di kota Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. (Aamir QURESHI / AFP)
Personel Taliban berpatroli di salah satu ruas jalan di kota Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. (Aamir QURESHI / AFP)

Populer Internasional: Intelijen Pakistan Kunjungi Kabul Hingga Penusukan Selandia Baru

Willy Haryono • 05 September 2021 10:45
Kabul: Kepala Badan Intelijen Antar-Layanan Pakistan (ISI) Letnan Jenderal Faiz Hameed melakukan kunjungan ke Kabul, Afghanistan. Kunjungan ini menjadi salah satu berita terpopuler di kanal internasional Medcom.id pada Minggu, 5 September 2021.
 
Dua berita terpopuler lainnya adalah mengenai festival cahaya di Jerman dan identitas pelaku penusukan di Selandia Baru.
 
Berikut selengkapnya:

1. Kepala Intelijen Pakistan Lakukan Kunjungan ke Afghanistan
 
Ini merupakan lawatan pertama Letjen Faiz Hameed ke Afghanistan usai kelompok Taliban mengambil alih pemerintahan. Kantor berita lokal, Khaama Press melaporkan, Hameed berinteraksi dengan Mansour Ahmad Khan, utusan Pakistan untuk Afghanistan di Hotel Serena Kabul.
 
Jurnalis Inggris, Lindsey Hilsum, mengatakan bahwa Hameed berada di Kabul untuk bertemu duta besar Pakistan.
 
Apa lagi detail lagi lawatan kepala intelijen Pakistan ke Afghanistan? Cek selengkapnya di sini.
 
2. Jerman Kembali Gelar Festival Cahaya Terbesar di Dunia
 
Jerman kembali mengadakan festival cahaya ke-17 di Berlin. Acara bertema lingkungan ini merupakan festival luar ruangan terbesar di dunia.
 
Festival cahaya tahunan dengan moto "Creating Tomorrow" digelar di 70 titik dan bangunan-bangunan bersejarah di Jerman. Tema lingkungan yang diusung meliputi keberlanjutan lingkungan dan udara bersih.
 
Apa kata jurnalis Metro TV Eva Wondo yang melaporkan perihal festival di ini? Cek selengkapnya di sini.
 
3. Selandia Baru Ungkap Nama Pelaku Penusukan di Supermarket Auckland
 
Pemerintah Selandia Baru mengungkap nama pelaku penusukan di sebuah supermarket di Auckland. Pelaku diidentifikasi sebagai Ahamed Samsudeen, pria berusia 32 tahun.
 
Ia merupakan ekstremis terinspirasi kelompok Islamic State (ISIS). Setelah menusuk tujuh orang dengan pisau di dalam supermarket, Samsudeen ditembak mati polisi.
 
Samsudeen sebelumnya dipenjara selama tiga tahun karena memiliki pisau berburu serta diketahui sering menonton video-video berhaluan ekstremis. Ia dibebaskan pada Juli lalu.
 
Mengapa Samsudeen pada akhirnya dibebaskan? dan mengapa Selandia Baru tidak mendeportasinya? Cek selengkapnya di sini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan