Potensi Tiongkok menggunakan balon untuk memata-matai menjadi isu global di bulan Februari ketika Amerika Serikat (AS) menembak jatuh objek yang diduga sebagai alat spionase. Tiongkok mengatakan balon itu adalah pesawat sipil yang tidak sengaja tersesat.
Taiwan sangat waspada terhadap aktivitas Tiongkok, baik militer maupun politik, menjelang pemilihan presiden dan parlemen pada 13 Januari tahun depan. Taipei telah memperingatkan bahwa Tiongkok mungkin akan melakukan intervensi dalam pemilu agar pemilih memilih kandidat yang lebih disukai Beijing.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa satu balon terdeteksi pada pukul 09.09 setelah melintasi garis median selat di 67 mil laut dari barat laut kota pelabuhan Keelung di Taiwan utara.
Balon tersebut terbang di ketinggian sekitar 4.572 meter, menuju ke timur dan menghilang pada pukul 11.52 pagi, tambah pihak kementerian. Kemenhan Taiwan mengatakan penilaian awalnya adalah bahwa objek itu adalah balon cuaca.
Taiwan telah melaporkan dua insiden lainnya yang juga diduga merupakan balon cuaca Tiongkok bulan ini.
Baca juga: 2 Objek Terbang Terdeteksi di Selat Taiwan, Diduga Balon Cuaca Tiongkok
Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan kementeriannya mengumumkan deteksi balon semacam itu demi kepentingan transparansi.
Tiongkok, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan tekanan militer terhadap pulau tersebut sejak empat tahun terakhir ketika Beijing berupaya menegaskan klaim kedaulatannya.
Pesawat jet tempur dan kapal perang Tiongkok secara teratur beroperasi di sekitar Taiwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
