Presiden Tiongkok Xi Jinping. Foto: AFP
Presiden Tiongkok Xi Jinping. Foto: AFP

Xi Jinping Tantang AS, Sebut Selalu Tindas Tiongkok

Fajar Nugraha • 09 Maret 2023 09:28
Beijing: Presiden Tiongkok Xi Jinping menyebutkan bahwa Amerika Serikat (AS) memimpin negara Barat lainnya untuk penindasan terhadap negaranya. Ini terkait upaya negara Barat menghalau kemajuan teknologi Tiongkok.
 
“Amerika Serikat memimpin penahanan, pengepungan, dan penindasan terhadap Tiongkok,“ kata Presiden Xi Jinping, saat dia mendesak sektor swasta negaranya untuk meningkatkan inovasi dan menjadi lebih mandiri.
 
Ambisi teknologi Negeri Tirai Bambu telah dilanda serangkaian pembatasan oleh Amerika Serikat dan sekutu Baratnya. Beijing telah menggandakan kebutuhan untuk beralih dari impor untuk sektor yang dianggap penting bagi keamanan nasional, seperti semikonduktor dan kecerdasan buatan.

Washington dalam beberapa bulan terakhir memperketat sanksi terhadap pembuat chip Tiongkok, dengan alasan masalah keamanan nasional dan risiko teknologi yang digunakan oleh militer Tiongkok.
 
“Negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah menerapkan penahanan, pengepungan, dan penindasan menyeluruh terhadap Tiongkok, yang telah membawa tantangan berat yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi pembangunan negara kita,” tegas Xi, seperti dikutip AFP, Kamis 9 Maret 2023.
 
Xi, yang akan diberikan masa jabatan presiden ketiga berturut-turut dalam beberapa hari mendatang di Kongres Partai Nasional (NPC) yang sangat koreografi. Dirinya mengatakan lima tahun terakhir telah penuh dengan rintangan baru yang mengancam untuk membebani kenaikan ekonomi Negeri Tirai Bambu.
 
Menurut kantor berita Xinhua, Xi mengatakan, “Tiongkok harus memiliki keberanian untuk melawan karena menghadapi perubahan besar dan kompleks baik dalam lanskap domestik dan internasional.”
 
Pada pidatonya kepada para delegasi di Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC), pemimpin berusia 69 tahun itu mengatakan, perusahaan swasta harus mengambil inisiatif untuk mengejar pembangunan berkualitas tinggi.”
 
Awal pekan ini Xi berjanji untuk meningkatkan kapasitas manufaktur Tiongkok dan mengatakan negara itu harus mampu menjaga dirinya sendiri.
 
"Saya selalu mengatakan ada dua area penting bagi Tiongkok. Satu untuk melindungi mangkuk nasi kami, dan yang lainnya untuk membangun sektor manufaktur yang kuat," katanya.
 
"Sebagai negara besar dengan 1,4 miliar orang, kita harus mengandalkan diri kita sendiri. Kita tidak dapat bergantung pada pasar internasional untuk menyelamatkan kita,” tegasnya.

Bukan ancaman

Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang kemudian menegaskan kembali bahasa tegas presiden tentang "penahanan" AS, menyebut kompetisi Amerika sebagai "permainan hidup dan mati tanpa hasil".
 
Mendesak Washington untuk ‘bertemu di tengah jalan’, Qin mengatakan bahwa hubungan kedua kekuatan harus didasarkan pada kepentingan bersama dan persahabatan, daripada ‘politik dalam negeri AS dan neo-McCarthyisme yang histeris’.
 
Dalam konferensi pers yang luas, Menlu Qin menolak peringatan dari negara-negara Barat bahwa Tiongkok dapat memasok senjata ke Rusia untuk perangnya di Ukraina, dengan mengatakan pihaknya tidak akan menerima "pengalihan kesalahan, sanksi, penindasan, dan ancaman" yang menargetkan Beijing.
 
Tiongkok bulan lalu merilis kertas posisi yang menguraikan sikapnya terhadap konflik Ukraina, menggambarkan dirinya sebagai pihak netral dan mendesak kedua belah pihak untuk memasuki negosiasi damai.
 
Klaim Beijing untuk netralitas telah dipertanyakan oleh AS dan sekutu Ukraina lainnya, dengan Rusia dan Tiongkok menggambarkan hubungan bilateral mereka sebagai "tanpa batas" hanya beberapa minggu sebelum invasi.
 
“Kami bukan pencipta krisis atau pihak di dalamnya dan tidak memberikan senjata kepada pihak mana pun. Pembicaraan damai harus dimulai sesegera mungkin,” ucap  Qin.
 
“Hubungan Beijing dengan Moskow bukan ancaman bagi negara mana pun di dunia,” katanya.
 
Qin juga menegaskan kembali garis resmi bahwa Tiongkok akan "mempertahankan opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan" untuk merebut kembali Taiwan.
 
Dia memperingatkan agar tidak "meremehkan tekad yang kuat, kemauan yang kuat dan kemampuan yang kuat dari pemerintah Tiongkok dan rakyat kami untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah".
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan