"Untuk kali pertama sejak Juli 2019, saat ini sudah tidak ada lagi kebakaran hutan aktif," tulis Dinas Pemadam Kebakaran NSW, disitat dari Evening Standard, Selasa 3 Maret 2020.
Kobaran api telah menghanguskan lebih dari lima juta hektare lahan di NSW. Ukuran tersebut setara dengan total luas negara Korea Selatan. Kebakaran juga telah meursak sekitar 2.000 rumah dan menewaskan sedikitnya 33 orang di seantero NSW.
Sejumlah peneliti mengestimasi ada 800 juta hewan yang tewas dalam sejumlah titik api di NSW.
Hujan deras telah membantu upaya pemadaman kebakaran hutan di NSW, yang telah menewaskan tiga petugas pemadam. Padamnya kebakaran hutan di NSW terjadi setelah Institut Australia memperingatkan bahwa musim panas di Negeri Kanguru kemungkinan satu bulan lebih lama dari biasanya tahun ini.
"Temuan kami bukanlah semacam proyeksi untuk masa mendatang, tapi sudah terjadi saat ini," kata Richie Merzian, Direktur Program Iklim dan Energi dari Institut Australia.
"Durasi musim panas menjadi lebih panjang dalam beberapa tahun terakhir," sambungnya.
Dalam laporan Departemen Lingkungan dan Energi Australia pada Januari lalu, disebutkan bahwa kebakaran hutan telah berdampak pada lebih dari 10 persen total habitat hewan dan tumbuhan di seantero negeri.
Lebih dari 80 persen habitat dari 49 spesies di Australia berada dalam zona kebakaran. Sementara untuk 65 spesies lainnya, habitat yang terbakar berkisar 50-80 persen.
Sally Box, komisioner Spesies Terancam Punah dari Departemen Lingkungan Hidup Australia, mengatakan bahwa laporan terbaru ini baru merupakan tahap awal dalam memahami dampak sebenarnya dari krisis kebakaran hutan.
"Beberapa spesies lebih rentan terkena api, dan beberapa area juga terbakar lebih hebat dari wilayah lain. Analisis lebih lanjut diperlukan sebelum kita dapat mengetahui dampak sepenuhnya dari bencana ini," ucap Box.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News