Penembakan terjadi setelah Abe selesai berkampanye untuk Partai Demokratik Liberal (LDP) di kota Nara menjelang pemilihan umum Jepang. Sabtu ini, kampanye pemilu di hari terakhir tetap berlanjut.
"Saya terkejut peristiwa seperti ini terjadi di Nara," ujar Natsumi Niwa, seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun. Ia datang ke lokasi penembakan untuk meletakkan bunga bersama anaknya yang berusia 10 tahun.
Abe, seorang politikus konservatif dan pencetus kebijakan ekonomi "Abenomics," disebut Niwa merupakan inspirasi dalam memberikan nama anak laki-lakinya, Masakuni.
Ia menyebut Abe sebagai sosok yang terus menyuarakan Jepang sebagai "negara yang indah." "Kuni" diartikan negara dalam Bahasa Jepang.
Berdasarkan sejumlah survei lokal, dikutip dari Global News, koalisi berkuasa PM Jepang Fumio Kishida, anak didik Abe, diperkirakan menang dalam pemilu.
"Gelombang simpati dapat mendorong margin kemenangan (LDP)," kata James Brady, wakil presiden di perusahaan konsultan Teneo. LDP, partai di mana Abe masih mempunyai pengaruh yang kuat, sudah diperkirakan meraih banyak kursi dalam pemilu kali ini, bahkan sebelum terjadinya penembakan.
Kematian Abe memicu pertanyaan mengenai keamanan bagi tokoh publik di Jepang, di mana para politisi biasa menyapa langsung warga di ruang-ruang terbuka seperti stasiun kereta atau supermarket selama kampanye.
Menurut laporan NHK, banyak partai di Jepang tidak akan menampilkan tokoh senior untuk berpidato. Namun, kampanye tetap berlanjut seperti yang sudah dijadwalkan untuk mendemonstrasikan bahwa Jepang tidak akan tunduk terhadap kekerasan.
Baca: Ini 5 Daftar Pemimpin Negara yang Tewas Dibunuh Sebelum Shinzo Abe
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id