Pertemuan 2+2 Indonesia dan Jepang di Tokyo, 30 Maret 2021. Foto: Kemenlu RI
Pertemuan 2+2 Indonesia dan Jepang di Tokyo, 30 Maret 2021. Foto: Kemenlu RI

Indo-Pasifik Hingga Peran Tiongkok Dibahas dalam Pertemuan Menteri RI dan Jepang

Fajar Nugraha • 30 Maret 2021 20:31
Tokyo: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dorong transparansi dalam kerja sama Indo-Pacific. Ini disampaikan Menlu Retno usai melakukan pertemuan 2+2 (two plus two) di Jepang bersama Menhan Prabowo Subianto, Menlu Jepang Toshimitsu Motegi dan Menhan Nobuo Kishi.
 
“Mengenai Indo-Pacific, Indonesia kembali menyampaikan prinsip-prinsip yang ada dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, antara lain: transparansi, keterbukaan, inclusiveness, dan selalu mengedepankan kerja sama,” ujar Menlu Retno, dalam keterangan pers yang dilakukan secara virtual, Selasa 30 Maret 2021.
 
“Rivalitas dan konfrontasi tidak akan menguntungkan siapapun. Kawasan Indo-Pacific harus menjadi kawasan damai dan sejahtera. Dan hal tersebut akan dapat tercapai jika kerja sama terus dikedepankan dan semua negara  mematuhi hukum internasional,” imbuhnya.

Retno pun menegaskan prioritas ASEAN adalah menjalin kerja sama konkret dengan semua mitra termasuk Jepang dalam mengimplementasikan kerja sama dalam konteks implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
 
Sementara Menlu Motegi menilai keamanan kawasan menjadi sangat penting untuk menjadi perhatian. Utamanya, masih ada upaya unilateral yang dilakukan negara demi mengubah status quo dengan paksa.
 
Tidak hanya itu Menlu Motegi dan Menhan Kishi juga menggarisbawahi mengenai pengaruh Tiongkok di Laut China Selatan dan Laut China Timur.
 
“Menteri Kishi dan saya menyuarakan kekhawatiran atas tindakan Tiongkok yang baru-baru ini menerbitkan undang-undang penjaga pantai. Kedua belah pihak (Jepang dan Indonesia), saling bertukar pikiran mengenai pengaruh Tiongkok di Laut Chiina Selatan dan Laut China Timur,” sebut Menlu Motegi.
 
Selain itu tingkah Korea Utara yang terus menerus melakukan uji coba rudal baru-baru ini. Peluncuran itu menurut Motegi adalah sebuah pelanggaran resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Penerapan penuh dari resolusi DK PBB bagi Menlu Motegi sangatlah penting.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan