Virus korona COVID-19 pertama kali terdeteksi di provinsi Hubei, Tiongkok, pada Desember 2019. Menurut data terbaru di situs pemantau John Hopkins CSSE, total kematian akibat COVID-19 di level global mencapai 2.977.
Dilansir dari AFP, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan bahwa hampir 90 persen dari total kasus korona di Korsel berada di kota Daegu dan provinsi Gyeongsang Utara. Sementara untuk angka kematian, KCDC mencatat angkanya untuk seantero Korea mencapai 17 orang.
Angka total tersebut diyakini masih akan terus bertambah karena otoritas Korsel sedang memeriksa lebih dari 260 ribu anggota gereja Shincheonji Church of Jesus di Daegu. Kelompok keagamaan tersebut berkontribusi terhadap lebih dari separuh jumlah kasus COVID-19 di Korsel.
Jalanan Daegu -- kota terbesar keempat di Korsel -- relatif sepi dalam beberapa hari terakhir. Keramaian hanya terlihat di beberapa toko yang menjual masker.
Otoritas Daegu telah menyerukan kepada seluruh warga untuk selalu waspada. Bagi warga Daegu yang mengalami demam atau masalah pernapasan, diimbau untuk memeriksakan diri ke dokter atau mengisolasi diri di rumah.
Meski menjadi kota pusat penyebaran korona di Korsel, otoritas Daegu belum berencana menerapkan karantina penuh seperti yang dilakukan Tiongkok terhadap Wuhan, ibu kota dari provinsi Hubei.
Untuk menekan angka penyebaran korona, Pemerintah Korsel telah memperpanjang liburan sekolah selama sepekan. Khusus untuk Daegu, perpanjangan libur sekolah berlangsung tiga pekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News