Individu yang tak disebutkan namanya itu tiba di Selandia Baru dari Inggris pada 16 Desember, namun baru dinyatakan positif satu hari setelahnya.
Dilansir dari The Straits Times, individu tersebut berada di Auckland pada Minggu dan Senin kemarin. Kemenkes Selandia Baru meyakini individu tersebut tidak terlalu berisiko menularkan Omicron kala itu.
Sejauh ini Selandia Baru tidak memiliki transmisi lokal Omicron di komunitas. Semua kasus Omicron di Selandia Baru, yang jumlahnya 17, ada di fasilitas karantina perbatasan.
"Orang ini tiba dalam sebuah penerbangan dari Inggris via Doha pada 16 Desember, dan sudah divaksinasi lengkap dengan sebuah vaksin mRNA. Tidak ada infeksi Covid-19 lain di penerbangan tersebut," ujar Kemenkes Selandia Baru.
Hasil dari tes Covid-19 hari ke-9 individu tersebut diterima pada 27 Desember, dan langsung diserahkan ke sebuah fasilitas MIQ di Auckland di hari yang sama. Fasilitas tersebut kemudian mengonfirmasi diagnosis Omicron.
Berdasarkan hasil penelusuran, individu tersebut pernah berada di pusat kota Auckland pada 26 dan 27 Desember. Media New Zealand Herald melaporkan bahwa orang itu pernah mengunjungi sebuah kelab malam, bar, restoran masakan Tiongkok dan toko perhiasan.
Pemerintah Selandia Baru mencatat 13.986 kasus Covid-19 dan 51 kematian sejak awal pandemi. Dalam 24 jam terakhir, Selandia Baru mencatat tambahan 54 kasus Covid-19 yang sebagian besarnya ada di Auckland.
Baca: Khawatir Omicron, Selandia Baru Tunda Rencana Buka Perbatasan Hingga 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News