Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mencatat tambahan 2.223 kasus Covid-19 hingga Selasa malam kemarin, yang menjadikan totalnya sejauh ini mencapai 216.206 dengan 2.135 kematian.
Meski menerapkan berbagai pembatasan ketat selama lebih dari satu bulan, kasus harian Covid-19 di Korsel melonjak karena kemunculan varian Delta dan meningkatnya jumlah perjalanan domestik selama musim panas.
Kwon juga menyebutkan bahwa lonjakan infeksi dipicu "penyebaran senyap" di kantor-kantor, pusat kebugaran, gereja, dan panti jompo.
Korsel berjuang menghadapi wabah sporadis Covid-19 sejak bulan lalu, yang awalnya hanya terpusat di Seoul namun kini sudah menyebar ke level nasional.
Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan kepada para ajudannya pada Rabu ini bahwa lonjakan kasus harian Covid-19 merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan. Ia mendorong mereka untuk memastikan jajaran tenaga kesehatan dan masyarakat bekerja sama dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"(Kita) berada dalam periode kritis yang dapat menjadi titik balik semakin melonjaknya infeksi harian," tutur Moon, dilansir dari laman The Straits Times.
Hampir separuh dari kasus baru Covid-19 di Korsel ditemukan di luar Seoul dan titik-titik situs wisata musim panas. Otoritas Korsel khawatir semakin banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan karena merasa pandemi sudah berakhir.
Mengantisipasi lonjakan lebih jauh, Kwon meminta warga Korsel yang baru pulang berlibur untuk melakukan tes Covid-19 secara sukarela sebelum kembali bekerja.
Hanya 15,7 persen dari total 52 juta warga Korsel yang sudah divaksinasi secara penuh, sementara 42,1 persen lainnya sudah menerima dosis pertama. Target Korsel adalah 70 persen warga sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin pada September mendatang.
Baca: Korsel Buka Reservasi Vaksin Covid-19 Bagi Semua Warga di Atas 18 Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News