Karena intensitasnya terus meningkat, Taiwan pun mengantisipasi potensi terjadinya serangan di masa mendatang.
Baca: 52 Pesawat Tempur Tiongkok Lewati Zona Pertahanan Udara Taiwan
Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi terpisah yang sewaktu-waktu dapat diambil. Sementara Taiwan menganggap pulau kecil mereka sebagai sebuah negara independen, bukan bagian dari Tiongkok.
Dilansir dari Fars News, Selasa, 5 Oktober 2021, langkah antisipasi Taiwan terhadap potensi serangan Tiongkok dilakukan melalui kerja sama dengan Australia. Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, menegaskan bahwa pihaknya siap untuk menghalau potensi serangan.
"Pertahanan Taiwan ada di tangan kami sendiri, dan kami benar-benar berkomitmen untuk itu,” kata Wu kepada Stan Grant dari ABC pada Senin, 4 Oktober 2021.
"Saya yakin jika Tiongkok berani melancarkan serangan terhadap Taiwan, saya pikir mereka juga akan sangat menderita," tambahnya.
Sebelumnya, unjuk kekuatan melalui jalur udara ini telah dilakukan Tiongkok pada Jumat, 30 September. Sebanyak 38 pesawat jet tempur Tiongkok mengudara ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Bahkan, 30 pesawat tempur kembali dikirimkan ke Taiwan satu hari setelahnya.
Aksi ini mendapat tanggapan dari Amerika Serikat (AS). Mereka mengatakan sangat prihatin dengan aktivitas militer provokatif Tiongkok terhadap Taiwan. AS pun mendesak Tiongkok untuk menghentikan tekanan dan paksaan militer, diplomatik dan ekonomi terhadap Taiwan.
"Sangat prihatin atas aktivitas militer provokatif China di dekat Taiwan," kata AS melalui Departemen Luar Negeri Taiwan pada Minggu, 3 Oktober. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News