Hipkins, 44, adalah satu-satunya nominasi untuk posisi PM Selandia Baru. Penetapannya sebagai pengganti Ardern dalam pertemuan 64 anggota parlemen hari ini, dikenal dengan kaukus Partai Buruh, hanya formalitas.
Penunjukan Hipkins ke posisi puncak dilakukan menyusul pengunduran diri Ardern yang mengejutkan pada Kamis lalu. Kala itu, Ardern mengatakan sudah "tidak lagi memiliki energi" untuk memimpin negara.
Baca juga: Putuskan Mundur, Jacinda Ardern Ingin Temani Anak Sekolah dan Menikah dengan Pasangan
Dikenal dengan julukan "Chippy," Hipkins membangun reputasi atas kompetensinya dalam menangani pandemi Covid-19 dan menjadi pemecah masalah bagi Ardern saat menteri kabinet lainnya kesulitan.
Ia pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen Partai Buruh pada 2008, dan menjadi "wajah" pemerintah dalam penanganan pandemi. Ia diangkat menjadi menteri kesehatan pada Juli 2020, sebelum kemudian menjadi menteri tanggap Covid-19 pada akhir tahun.
Dalam waktu dekat, Partai Buruh Selandia Baru akan menggelar konferensi pers mengenai hasil resmi rapat kaukus. Namun, sebagian besar organisasi media lokal sudah melaporkan hasil pertemuan, dan banyak politisi sudah melayangkan ucapan selamat.
Tidak hanya Hipkins, Partai Buruh juga telah memilih Carmel Sepuloni sebagai wakil perdana menteri, lapor Radio New Zealand dan media lainnya.
Sepuloni, 46, adalah politikus keturunan Samoa, Tonga dan Selandia Baru yang tinggal di Auckland. Saat ini ia memegang sejumlah portofolio, termasuk pembangunan sosial dan pekerjaan serta seni, budaya dan warisan.
Grant Robertson, yang saat ini menjabat Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan, diperkirakan akan memegang jabatan Menteri Keuangan.
Sebelum Hipkins resmi menjadi perdana menteri, Ardern harus mengajukan pengunduran dirinya kepada perwakilan Raja Charles III di Selandia Baru, Gubernur Jenderal Cindy Kiro. Setelah itu, Kiro akan menunjuk Hipkins secara resmi kemudian melantiknya dalam prosesi sumpah jabatan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
