Ketua DPR AS Nancy Pelosi bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Foto: Taiwan Presidential Office
Ketua DPR AS Nancy Pelosi bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Foto: Taiwan Presidential Office

Lakukan Kunjungan ‘Provokatif’ ke Taiwan, Tiongkok Jatuhkan Sanksi ke Ketua DPR AS

Fajar Nugraha • 05 Agustus 2022 19:06
Beijing: Tiongkok memberikan sanksi kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi dan keluarga dekatnya. Menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok, ini sebagai tanggapan atas tindakannya yang ‘kejam’ dan ‘provokatif’.
 
"Terlepas dari keprihatinan serius Tiongkok dan penentangan tegas, Pelosi bersikeras untuk mengunjungi Taiwan. Dia secara serius mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok, merusak kedaulatan dan integritas teritorial, menginjak-injak kebijakan satu China, dan mengancam perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat 5 Agustus 2022.
 
Ini adalah yang terbaru dari serangkaian tanggapan terhadap keputusan Pelosi untuk mengunjungi Taiwan, kunjungan tingkat tertinggi oleh seorang pejabat AS dalam 25 tahun, meskipun Negeri Tirai Bambu telah berulang kali memperingatkan.

Selama kunjungannya, Pelosi memuji demokrasi Taiwan, keberhasilan ekonomi dan catatan hak asasi manusianya. Dia juga bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dan mengadakan konferensi pers bersama.
 
Baca: Setelah Kunjungan Ketua DPR AS, Tiongkok Mulai Latihan Militer di Sekitar Taiwan.

Sebagai tanggapan, Tiongkok menembakkan rudal balistik dan mengerahkan jet tempur dan kapal perang pada Kamis, meluncurkan latihan militer terbesarnya di sekitar Taiwan. Ini mengangkangi beberapa jalur pelayaran tersibuk di dunia, di beberapa titik hanya 20 kilometer dari pantai Taiwan.
 
Pada Kamis malam, Menteri Pertahanan Jepang mengatakan, lima rudal mendarat di zona ekonomi eksklusif negara itu.
 
Tidak hanya itu, Tiongkok juga memberlakukan pembatasan impor buah dan ikan dari Taiwan, serta menghentikan pengiriman pasir ke pulau itu.
 
Beijing telah menjatuhkan sanksi pada sejumlah pejabat AS dalam beberapa tahun terakhir karena bertindak melawan apa yang dilihatnya sebagai kepentingan intinya dan berbicara tentang masalah hak asasi manusia di Hong Kong dan wilayah barat laut Xinjiang, seringkali tanpa menentukan tindakan hukuman.
 
Pada Maret tahun ini Beijing mengatakan pihaknya memberlakukan pembatasan visa pada daftar pejabat Amerika Serikat yang dirahasiakan yang diduga "mengarang kebohongan tentang masalah hak asasi manusia yang melibatkan Tiongkok.
 
Mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, serta Peter Navarro -,penasihat perdagangan mantan Presiden Donald Trump,- termasuk di antara mereka yang terkena gelombang sanksi sebelumnya dan dilarang memasuki Tiongkok serta melakukan bisnis dengan entitas Tiongkok.
 
Partai Komunis yang berkuasa di Beijing memandang Taiwan yang demokratis dan berpemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya. Tiongkok bersumpah suatu hari akan mengambilnya, dengan paksa jika perlu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan