Berbicara pada sebuah forum keamanan di Singapura hari Minggu, Zelensky menuduh Beijing bekerja keras hari ini untuk mencegah negara-negara datang ke pertemuan puncak perdamaian yang akan diselenggarakan di Swiss bulan ini.
Ukraina berharap pertemuan ini akan membantunya mendapatkan dukungan internasional yang luas terhadap visinya mengenai syarat-syarat yang diperlukan untuk mengakhiri invasi Rusia.
Namun, Tiongkok mengkritik konferensi tersebut pekan lalu dengan mengatakan akan sulit untuk hadir apabila Rusia tidak berpartisipasi.
Baca: Zelensky Tuduh Tiongkok Tekan Negara Lain untuk Tak Hadiri Konferensi Perdamaian Ukraina. |
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Beijing mengatakan bahwa posisi Tiongkok terbuka dan transparan, serta sama sekali tidak ada contoh memberikan tekanan pada negara lain.
"Mengenai perundingan perdamaian, posisi Tiongkok adalah adil dan adil. Tiongkok tidak menargetkan negara ketiga mana pun, dan tentu saja tidak ditujukan agar Swiss menjadi tuan rumah KTT perdamaian ini," kata juru bicara Mao Ning pada konferensi pers rutin, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 4 Juni 2024.
“Tiongkok percaya bahwa semua upaya yang kondusif bagi penyelesaian krisis secara damai harus didukung,” tambahnya.
Beijing menegaskan pihaknya netral dalam perang di Ukraina, tetapi juga menghadapi kritik tajam dari Barat atas kemitraan strategisnya dengan Rusia.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) menuduh Tiongkok. Meski tidak secara langsung mengirimkan senjata ke Rusia, AS telah mendukung ekspansi industri pertahanan terbesar Moskow sejak zaman Soviet.
Presiden Rusia Vladimir Putin berada di Tiongkok bulan lalu, ia mencari dukungan Tiongkok yang lebih besar untuk upaya perangnya dan menandatangani pernyataan dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping mengenai memperdalam kemitraan strategis kedua negara.
KTT Perdamaian Ukraina
Hari Minggu, Zelensky mengatakan sejauh ini lebih dari 100 negara dan organisasi telah mendaftar untuk konferensi perdamaian di Swiss.Setelah Singapura, pemimpin Ukraina tersebut terbang ke Manila untuk bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr sembari terus mendorong pertemuan puncak perdamaian.
Menurut transkrip pernyataan mereka yang dirilis oleh Manila, Zelensky mengatakan kepada Marcos bahwa persetujuan Filipina untuk berpartisipasi dalam konferensi tersebut akan mengirimkan sinyal yang sangat kuat.
Dalam pertemuan mereka di istana presiden, Zelensky juga meminta Marcos mengirimkan pekerja kesehatan mental Filipina untuk membantu pasukan Ukraina.
“Itu adalah sesuatu yang menurut saya bisa kami tawarkan,” kata Marcos.
Menggarisbawahi hubungan hangat mereka, Zelensky mengatakan Ukraina akan membuka kedutaan besar di Manila tahun ini. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News