Topan Remal melanda pesisir India dan Bangladesh pada Minggu malam, 26 Mei 2024. (AFP)
Topan Remal melanda pesisir India dan Bangladesh pada Minggu malam, 26 Mei 2024. (AFP)

Topan Remal Terjang India dan Bangladesh, Jutaan Warga Kehilangan Aliran Listrik

Willy Haryono • 27 Mei 2024 15:35
Benggala Barat: Topan Remal menerjang wilayah pesisir India dan Bangladesh pada Minggu malam kemarin, yang memicu kerusakan sejumlah infrastruktur kelistrikan di dua negara tersebut. Alhasil, pemadaman listrik pun tak terhindarkan bagi jutaan warga.
 
Badai tersebut melintasi wilayah pesisir pelabuhan Mongla di Bangladesh, dan Kepulauan Sagar yang bersebelahan di negara bagian Benggala Barat, India, sekitar tengah malam, dengan kecepatan angin mencapai 135 kilometer per jam, menurut laporan Departemen Meteorologi India (IMD).
 
Angin kencang, hujan, dan banjir diperkirakan terjadi sepanjang Senin ini, di saat Topan Remal bergerak ke daratan dan berangsur melemah. 

"Sistem cuaca ini kemungkinan akan bergerak ke arah utara-timur laut, dan secara bertahap melemah menjadi badai siklon," kata IMD dalam keterangan di media sosial.
 
"Setelah itu, Topan Remal akan bergerak ke arah timur laut dan secara bertahap semakin melemah," sambungnya, mengutip dari laman DW pada Senin, 27 Mei 2024.
 
Satu orang tewas di kota Kolkata di India timur ketika bongkahan beton menimpa seorang pria saat puncak terjangan Topan Remal, menurut keterangan polisi setempat.
 
Walau pihak berwenang belum memberikan angka korban jiwa, saluran televisi Somoy TV yang berbasis di Dhaka melaporkan bahwa setidaknya dua orang tewas akibat cuaca buruk di Bangladesh. 
 
Daerah pesisir dataran rendah di sepanjang Teluk Benggala sering dilanda badai hebat dalam beberapa tahun terakhir. Remal adalah topan pertama yang melanda wilayah tersebut tahun ini.

Infrastruktur Listrik Rusak Parah

Jutaan orang di India dan Bangladesh kehilangan aliran listrik saat badai melanda.
 
Pihak berwenang Bangladesh mengatakan mereka telah mematikan pasokan listrik ke banyak daerah terlebih dahulu untuk menghindari insiden tersengat listrik. Beberapa daerah juga mengalami pemadaman listrik karena banyaknya tiang listrik yang tumbang.
 
Stasiun-stasiun televisi melaporkan bahwa puluhan desa pesisir Bangladesh terendam banjir karena banyak tanggul pelindung tersapu atau rusak akibat terjangan badai.
 
Di Benggala Barat India, Menteri Tenaga Listrik Arup Biswas mengatakan infrastruktur listrik di wilayahnya rusak berat. Kementerian menerima laporan setidaknya 356 tiang listrik tumbang dan sejumlah trafo rusak hanya dalam satu jam pertama kedatangan Topan Remal, kata Biswas.

Ribuan Orang Mengungsi

Bangladesh mengevakuasi sekitar 800.000 orang dari kawasan pelabuhan Mongla dan Chittagong serta sembilan distrik pesisir ke tempat pengungsian pada Minggu sore. Sekitar 110.000 lainnya juga dievakuasi ke tempat penampungan di India.
 
Ibu kota Bangladesh, Dhaka, mendirikan hampir 8.000 tempat perlindungan topan dan mengerahkan 78.000 sukarelawan untuk bersiap menghadapi badai. Sementara angkatan laut India menyatakan telah menyiapkan kapal, pesawat, penyelam, dan pasokan medis dalam keadaan siaga.
 
Kerusakan yang lebih parah terjadi di tanggul sungai di delta Sunderbans – hutan bakau terbesar di dunia, yang dimiliki oleh India dan Bangladesh – di mana air pasang menerobos tanggul pelindung di banyak tempat.
 
Lebih dari 450.000 orang tewas dalam 12 topan besar yang melanda garis pantai Bangladesh sejak tahun 1965, menurut laporan kesiapsiagaan manajemen bencana Bangladesh yang dibuat di tahun 2016.
 
Baca juga:  Hindari Badai Amphan, Puluhan Ribu Warga India dan Bangladesh Dievakuasi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan