Warga Tokyo, Jepang beraktivitas antre untuk lakukan tes PCR covid-19. Foto: AFP
Warga Tokyo, Jepang beraktivitas antre untuk lakukan tes PCR covid-19. Foto: AFP

Tokyo Laporkan 21 Ribu Kasus Baru Covid-19 dalam Sehari

Fajar Nugraha • 02 Februari 2022 17:06
Tokyo: Kasus baru covid-19 di Tokyo melebihi 20.000 untuk pertama kalinya pada Rabu 2 Februari 2022. Kondisi tersebut meredupkan harapan bahwa gelombang infeksi yang dipicu Omikron memuncak di Jepang.
 
“Tercatat 21.576 kasus baru terdeteksi di Tokyo. Angka ini melebihi rekor sebelumnya mencapai 17.631 di ibu kota Jepang pada Jumat,” sebut laporan badan kesehatan setempat, seperti dikutip Channel News Asia.
 
“Tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit yang diawasi ketat untuk pasien covid-19 naik tipis hingga 51,4 persen,” imbuh laporan tersebut.

Sementara para pejabat sebelumnya mengatakan bahwa keadaan darurat akan diperlukan jika angkanya mencapai 50 persen. Tetapi sekarang mengatakan keputusan itu akan tergantung pada jumlah kasus serius dan faktor lainnya.
 
Ibu kota dan sebagian besar Jepang sekarang berada di bawah pembatasan untuk menahan penyebaran virus.
 
Prefektur barat Osaka melaporkan 11.171 infeksi baru, turun dari rekor 11.881 pada Selasa.
 
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan, pada Rabu bahwa pemerintah tidak berencana untuk mengumumkan keadaan darurat tetapi tetap waspada.
 
Sebelumnya pada Selasa 1 Februari 2022, lebih dari setengah tempat tidur rumah sakit Tokyo yang disisihkan untuk pasien covid-19 ditempati. Tingkat yang sebelumnya ditandai oleh para pejabat sebagai kriteria untuk meminta keadaan darurat.
 
Ibu kota dan sebagian besar Jepang sekarang berada di bawah pembatasan untuk menampung rekor kasus virus korona yang didorong oleh varian Omicron yang menular.
 
Tokyo telah menyisihkan hampir 7.000 tempat tidur rumah sakit untuk pasien covid-19, dan penerimaan meningkat tajam bulan ini, mencapai 50,7 persen pada Selasa.
 
Gubernur Yuriko Koike mengatakan 50 persen penggunaan tempat tidur akan menjadi ambang batas untuk meminta deklarasi darurat dari pemerintah pusat.
 
Tetapi minggu lalu dia mengatakan kepada wartawan bahwa permintaan seperti itu tidak akan otomatis, dan juga akan mempertimbangkan pendapat para ahli kesehatan dan jumlah kasus serius.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan