Tersebar di 13 pulau utama di Pasifik barat daya, Vanuatu sebelumnya telah dihantam Topan Judy yang melanda ibu kota Port Vila pada Rabu kemarin. Terjangan topan tersebut memutus aliran listrik dan memaksa beberapa penduduk mengungsi.
Pemerintah Vanuatu mengumumkan keadaan darurat pada Jumat, 3 Maret, dan Perdana Menteri Ismail Kalsakau mengatakan bahwa para pejabat sedang bekerja untuk menilai skala kerusakan.
Melansir dari laman Malay Mail, Sabtu, 4 Maret 2023, Topan Kevin melewati Port Vila pada Jumat malam dan bergerak melintasi provinsi pulau selatan Tafea pagi ini. Topan Kevil membawa embusan angin kencang dengan kecepatan putaran lebih dari 230 km per jam.
Semua kapal di Vanuatu disarankan untuk menghindari melaut, ujar departemen meteorologi Vanuatu. Siaga merah berlaku untuk provinsi Tafea, rumah bagi lebih dari 30.000 orang, menurut Kantor Penanggulangan Bencana Nasional.
Angin yang dibawa Kevin diperkirakan melemah dalam 6 hingga 12 jam ke depan. Saat ini, Topan Kevin terus bergerak ke tenggara, sebelum nantinya menjauh dari Vanuatu.
UNICEF Pacific sedang mengirim pasokan darurat ke Vanuatu dari Fiji untuk mendukung bantuan bencana.
Jumat kemarin, Australia juga berencana mengirim tim penilai sebantak 12 orang ke Vanuatu bersama dengan pasokan darurat seperti tempat berlindung dan peralatan pemurnian air. Angkatan Udara Australia juga akan membantu penilaian skala kerusakan dari udara.
"Angkatan Pertahanan Australia sebagai bagian dari upaya seluruh pemerintah berkoordinasi erat dengan keluarga Pasifik dalam memberikan dukungan terbaik kepada rakyat Ni-Vanuatu,” kata Wakil Perdana Menteri Richard Marles.
Baca juga: Badai Harold Hantam Vanuatu di Tengah Ancaman Covid-19
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News