“Li Haoshi, yang tampil dengan nama House, mengacu pada slogan PLA selama pertunjukan di Beijing pada Sabtu,” menurut audio yang diposting di jaringan media sosial Weibo, seperti dikutip AFP, Kamis 18 Mei 2023.
Li berbicara tentang anjing peliharaannya yang mengejar seekor tupai ketika dia mengacu pada slogan "Gaya kerja yang bagus, mampu memenangkan pertempuran".
Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Beijing mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah menyelidiki perusahaan Li menyusul laporan dari anggota masyarakat dan menemukan bahwa lelucon tersebut telah melanggar hukum dan "menyebabkan dampak sosial yang buruk".
Xiaoguo Culture Media didenda 14,7 juta yuan atau sekitar Rp31 miliar dan semua pertunjukannya di masa depan ditangguhkan tanpa batas waktu di Beijing dan Shanghai.
Polisi Beijing mengatakan Rabu malam di Weibo bahwa mereka juga telah membuka penyelidikan terhadap Li "sesuai dengan hukum".
Ruang perbedaan pendapat di Negeri Tirai Bambu telah menyusut secara dramatis selama dekade terakhir di bawah Presiden Xi Jinping.
Pihak berwenang telah memperketat sensor online dan menindak media independen dan ekspresi artistik.
Xi telah mempromosikan nasionalisme berotot, garis keras dan telah menjadikan peningkatan kemampuan angkatan bersenjata sebagai prioritas politik dan ekonomi, memuji kekuatan mereka dalam kampanye propaganda domestik.
Metafora tidak tepat
Li dan Xiaoguo telah meminta maaf atas penampilan tersebut sebelum pengumuman hari Rabu, menggambarkan lelucon tersebut sebagai "metafora yang tidak pantas"."Setelah pertunjukan hari itu, kami langsung mengkritik House dengan serius, memintanya untuk merenungkan dirinya sendiri, dan menghentikan semua pekerjaan akting selanjutnya tanpa batas waktu," kata pernyataan Xiaoguo yang diposting pada Senin.
Namun, Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota mengatakan lelucon itu telah melanggar peraturan bahwa pertunjukan tidak boleh "melukai perasaan nasional" atau "merusak kehormatan dan kepentingan nasional".
Pertunjukan itu seharusnya dihentikan ketika aturan itu dilanggar, yang semakin menambah hukuman, katanya.
"Tentara Rakyat adalah penjaga kuat keamanan nasional dan perdamaian rakyat," kata biro itu.
"Kami tidak akan pernah membiarkan perusahaan atau individu mana pun secara sembarangan merendahkan citra mulia Tentara Rakyat di panggung ibu kota, (dan) melukai perasaan mendalam rakyat terhadap tentara mereka,” imbuhnya.
Tagar yang berkaitan dengan topik itu paling banyak dicari di Weibo pada hari Rabu, dengan lebih dari 700 juta klik.
Banyak komentar yang mendukung hukuman tersebut, meskipun Weibo sangat disensor dan konten bermasalah biasanya segera dihapus.
"Kami dapat melakukannya tanpa stand-up comedian dan bintang, tetapi kami tidak dapat melakukannya tanpa pasukan rakyat sendiri!" kata salah satu komentar.
"Efek negatif Xiaoguo terhadap masyarakat sebagai institusi budaya, dan dampak negatifnya terhadap kaum muda, jauh lebih besar daripada hukuman yang diterimanya,” komentar warga lain.
Yang lain menganggap penargetan perusahaan itu tidak adil. “Adil menghukum orang yang melakukan kesalahan, tidak perlu mengacaukan seluruh industri, orang-orang di industri ini juga pekerja biasa, mereka perlu hidup,” pungkas salah satu warga.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News