Satu hari sebelumnya, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan via Twitter bahwa kelompoknya telah mengirim ribuan anggota ke provinsi Takhar yang berbatasan dengan Tajikistan.
Dikutip dari laman Sputnik, Zabihullah Mujahid menekankan bahwa penyiagaan pasukan diperlukan demi mengantisipasi ancaman keamanan.
Sebelumnya pada bulan ini, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon menyarankan pembentukan "sebuah sabuk keamanan" di sekitar Afghanistan untuk mencegah potensi perluasan aktivitas grup-grup teroris.
Rahmon berbicara dalam acara pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) dan Collective Security Treaty Organization, yang fokus terhadap perkembangan terkini di Afghanistan.
Taliban meningkatkan aktivitas mereka di musim semi tahun ini di saat pasukan asing mulai menarik diri dari Afghanistan. Pada 15 Agustus, Taliban melancarkan operasi kilat dan berhasil merebut kota Kabul.
Pada 31 Agustus, pasukan Amerika Serikat dan negara-negara mitranya resmi meninggalkan Afghanistan setelah menjalankan operasi militer sejak 2001. Beberapa hari setelahnya, Taliban mengumumkan pembentukan pemerintahan interim yang semua anggotanya adalah laki-laki.
Setelah kembali berkuasa, Taliban berjanji akan bergerak ke arah yang lebih moderat dan inklusif, termasuk dalam hal perlindungan hak-hak perempuan.
Baca: Taliban Gantung 4 Jenazah di Kota Herat Sebagai Peringatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News