Indonesia diwakili oleh KJRI Guangzhou dan KBRI Beijing menyelenggarakan Forum Bisnis bertemakan “China (Fujian) Indonesia Green Economic Cooperation Conference” pada 8 September 2021.
Forum Bisnis diselenggarakan bekerja sama dengan Departemen Perdagangan Provinsi Fujian, Kadin (CCPIT) Xiamen dan Topwe Indonesia Investment Service Center dihadiri oleh perwakilan dari ASEAN-China Center. Forum diikuti lebih dari 100 peserta daring dan luring serta para pembicara yang berasal dari perusahaan dan kawasan industri Indonesia serta Fujian.
Mereka yang hadir antara lain Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, JIIPE-Java Integrated Industrial & Ports Estate, serta Fuzhou Yuanhong Investment Zone yang merupakan mitra Indonesia dalam kerangka kerja sama “Two Countries Twin Parks” Indonesia-Tiongkok cq Provinsi Fujian.
Forum Bisnis dibuka oleh Huang Dezhi, Deputi Dirjen, Departemen Perdagangan Provinsi Fujian yang menyampaikan bahwa Forum kali ini diselenggarakan dalam rangka mengimplementasikan kesepakatan pemimpin kedua negara untuk memperkuat kerja sama dalam kerangka “Belt and Road Initiative”. Termasuk juga untu serta sektor lain meliputi energi terbarukan, maritim dan ekonomi digital. Indonesia merupakan negara tujuan investasi terbesar Fujian di ASEAN, dan mitra dagang terbesar kedua.
Di tengah situasi pandemi covid-19, nilai perdagangan Indonesia dan Fujian pada 2020 meningkat 8,3 persen. Sementara pada Semester I 2021, volume perdagangan kedua pihak meningkat 29,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Januari 2021, Indonesia dan Fujian telah menandatangani kesepakatan pembentukan kerja sama “Two Countries Twin Parks” yang menandai penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia-Tiongkok.

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pidato pembukaan. Foto: KBRI Beijing.
Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa Indonesia dan Tiongkok telah menjalin hubungan kemitraan komprehensif strategis sejak 2013 dan juga telah menandatangani MoU sinergi Belt and Road Initiative dengan Poros Maritim Dunia pada tahun 2018. Pada 2020, nilai perdagangan kedua negara mencapai USD78,5 miliar. Untuk paruh pertama 2021, nilai perdagangan kedua negara telah mencapai USD53,5 miliar. Terkait investasi, pada 2020 Tiongkok mencatat nilai realisasi investasi sebesar USD4,8 miliar, sedangkan untuk periode Semester I 2021 mencatat angka USD1,7 miliar.
“Capaian ini sementara menempatkan Tiongkok sebagai investor asing ke-3 terbesar di Indonesia,” ujar Dubes Djauhari, dalam keterangan tertulis KBRI Beijing, yang diterima Medcom.id, Jumat 10 September 2021.
Terkait dengan kerja sama energi, Indonesia dan Tiongkok pada 2017 telah menandatangani MoU mengenai Kerja Sama Energi yang merupakan wujud komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama bidang energi terbarukan dan perlindungan lingkungan. Sejalan dengan komitmen Pemri sesuai dengan Paris Agreement, Dubes Djauhari meyakini bahwa kerja sama sektor ekonomi hijau antara Indonesia dan Tiongkok akan saling melengkapi target pemimpin kedua negara untuk mengurangi emisi karbon dan karbon netral pada waktu yang telah ditentukan.
“Untuk jangka panjang, kerja sama ekonomi hijau akan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan,” tegas Dubes Djauhari.
Dalam hal ini, kerja sama ekonomi hijau Indonesia-Fujian diharapkan akan terus mempromosikan investasi dan pembangunan berkualitas tinggi bagi kedua pihak.
Forum CIFIT ke-21 dibuka secara resmi pada hari yang sama oleh Hu Chunhua, Wakil PM Dewan Negara Tiongkok. Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, turut menyampaikan pidato dalam sesi pembukaan melalui video rekaman dan menyampaikan mengenai perkembangan hubungan Indonesia-Tiongkok serta potensi kerja sama kedepan. Sekitar 300 peserta menghadiri acara pembukaan yang diselenggarakan secara hybrid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News