"Kami menganggap penarikan pasukan oleh Amerika Serikat dan negara asing lainnya sebagai langkah yang baik dan sangat mendesak agar semua ketentuan perjanjian Doha dilaksanakan," kata Hibatullah dilansir dari Sputnik, Senin, 10 Mei 2021.
"Sayangnya, pihak AS berulang kali melanggar perjanjian sejauh ini dan menyebabkan kerugian manusia dan material yang sangat besar," imbuhnya.
Di antara pelanggaran tersebut, pemimpin Taliban menyebutkan kegagalan untuk membebaskan semua tahanan dan menghapus nama-nama anggota mereka dari daftar sanksi. Tak hanya itu, AS juga menunda penarikan pasukan dari Mei hingga September.
"Jika Washington gagal memenuhi komitmennya, komunitas internasional harus meminta pertanggungjawaban AS atas semua konsekuensinya," seru Hibatullah.
Ia menambahkan, Taliban siap untuk melindungi kemerdekaan dan kedaulatan tanah air mereka dengan cara apapun.
Pada akhir April, AS dan NATO mengatakan akan mulai menarik pasukan mereka yang dikerahkan di Afghanistan selama dua dekade. Mereka berencana menyelesaikan penarikan pada 11 September hingga melewati tenggat waktu yang ditetapkan dalam kesepakatan era Presiden Donald Trump dengan Taliban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News