Wuhan: Tim yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul pandemi covid-19 mengunjungi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di wilayah tengah Hubei, Tiongkok. Ini adalah tempat wabah muncul pada akhir 2019.
Kelompok ahli independen menghabiskan sekitar empat setengah jam untuk kunjungan situs terlama sejak menyelesaikan dua minggu karantina pada Kamis. Mereka tidak memberikan keterangan apapun dengan wartawan yang menunggu.
Baca: Tim WHO Kunjungi RS Wuhan Tempat Dirawatnya Pasien Pertama Covid-19.
WHO, yang berusaha untuk mengatur ekspektasi untuk misi tersebut, mengatakan anggotanya akan dibatasi pada kunjungan yang diselenggarakan oleh tuan rumah Tiongkok. Para peneliti tidak memiliki kontak dengan masyarakat, karena pembatasan kesehatan.
Kelompok tersebut sejauh ini juga mengunjungi rumah sakit tempat kasus awal terdeteksi, pasar. Mereka juga mendatangi pameran tentang pertempuran melawan wabah di ibu kota Provinsi Wuhan.
Tidak ada rencana perjalanan lengkap untuk kerja lapangan grup yang telah diumumkan, dan jurnalis yang meliput kunjungan yang dikontrol dengan ketat telah dijauhkan dari anggota tim.
Yanzhong Huang, pengamat Council of Foreign Relations di Washington, mengatakan dua minggu di lapangan bukanlah banyak waktu bagi para ahli.
"Saya tidak berpikir mereka punya waktu untuk mendapatkan hasil yang konklusif. Ini lebih seperti komunikasi dan pertukaran informasi," kata Huang, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin 1 Februari 2021.
"Itu tergantung seberapa rajin mereka dalam menggali informasi baru, tetapi juga tentang seberapa kooperatif dan akomodatif pihak Tiongkok nantinya,” imbuh Huang.
Beijing berusaha meragukan anggapan bahwa virus korona berasal dari wilayah mereka. Pihak selalu merujuk pada makanan beku yang diimpor sebagai saluran penularan.
Hipotesis itu muncul lagi pada Minggu di tabloid Global Times yang dikelola oleh People's Daily milik Partai Komunis Tiongkok.
Pada Minggu, para ahli mengunjungi pasar makanan laut Huanan terkait dengan infeksi awal. Tim WHO itu juga mengunjungi pasar grosir makanan Baishazhou, tempat pengeras suara berulang kali mengumumkan bahwa penjualan produk makanan beku impor dilarang di pasar.
Kelompok ahli independen menghabiskan sekitar empat setengah jam untuk kunjungan situs terlama sejak menyelesaikan dua minggu karantina pada Kamis. Mereka tidak memberikan keterangan apapun dengan wartawan yang menunggu.
Baca: Tim WHO Kunjungi RS Wuhan Tempat Dirawatnya Pasien Pertama Covid-19.
WHO, yang berusaha untuk mengatur ekspektasi untuk misi tersebut, mengatakan anggotanya akan dibatasi pada kunjungan yang diselenggarakan oleh tuan rumah Tiongkok. Para peneliti tidak memiliki kontak dengan masyarakat, karena pembatasan kesehatan.
Kelompok tersebut sejauh ini juga mengunjungi rumah sakit tempat kasus awal terdeteksi, pasar. Mereka juga mendatangi pameran tentang pertempuran melawan wabah di ibu kota Provinsi Wuhan.
Tidak ada rencana perjalanan lengkap untuk kerja lapangan grup yang telah diumumkan, dan jurnalis yang meliput kunjungan yang dikontrol dengan ketat telah dijauhkan dari anggota tim.
Yanzhong Huang, pengamat Council of Foreign Relations di Washington, mengatakan dua minggu di lapangan bukanlah banyak waktu bagi para ahli.
"Saya tidak berpikir mereka punya waktu untuk mendapatkan hasil yang konklusif. Ini lebih seperti komunikasi dan pertukaran informasi," kata Huang, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin 1 Februari 2021.
"Itu tergantung seberapa rajin mereka dalam menggali informasi baru, tetapi juga tentang seberapa kooperatif dan akomodatif pihak Tiongkok nantinya,” imbuh Huang.
Beijing berusaha meragukan anggapan bahwa virus korona berasal dari wilayah mereka. Pihak selalu merujuk pada makanan beku yang diimpor sebagai saluran penularan.
Hipotesis itu muncul lagi pada Minggu di tabloid Global Times yang dikelola oleh People's Daily milik Partai Komunis Tiongkok.
Pada Minggu, para ahli mengunjungi pasar makanan laut Huanan terkait dengan infeksi awal. Tim WHO itu juga mengunjungi pasar grosir makanan Baishazhou, tempat pengeras suara berulang kali mengumumkan bahwa penjualan produk makanan beku impor dilarang di pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
