Menurut laporan Japan Times pada Selasa, 29 Desember 2020, perempuan yang tak disebutkan namanya itu dinyatakan positif terinfeksi varian 501.V2.
Masih di hari yang sama, Jepang juga mengonfirmasi tambahan enam kasus dari varian baru covid-19 yang ditemukan di Inggris. Saat ini Jepang memiliki total 15 kasus varian baru covid-19 asal Inggris dan Afsel.
Baca: Dua Varian Baru Covid-19 Muncul di Finlandia
Senin kemarin, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan bahwa Jepang melarang masuk warga negara asing dari hampir semua negara hingga akhir Januari 2021. Larangan masuk bertujuan melindungi warga dari varian baru covid-19.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang mengingatkan bahwa seseorang yang pernah mengunjungi negara tertentu seperti Inggris dan Afsel dalam 14 hari menjelang keberangkatan ke Jepang, mungkin tidak akan diizinkan masuk ke Negeri Sakura, terlepas dari apapun tujuannya.
Sementara itu, Presiden Afsel Cyril Ramaphosa telah mengumumkan berbagai pembatasan ketat terkait varian baru covid-19, termasuk pengetatan aturan wajib memakai masker dan juga jam malam.
Afsel khawatir varian baru covid-19 jauh lebih menular dari versi aslinya. Sejumlah pakar kesehatan menyebut varian baru covid-19 asal Inggris 70 persen lebih menular, meski tidak lebih mematikan dari jenis orisinalnya.
Saat ini puluhan negara, termasuk Indonesia, telah memberlakukan larangan perjalanan terkait varian baru covid-19. Sebagian besar larangan masuk bersifat sementara, namun dapat diperpanjang sesuai situasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News