Sri Lanka masih kekurangan uang untuk membayar impor kebutuhan dasar seperti makanan, pupuk, dan bahan bakar. Misalnya, seluruh pengguna kendaraan harus mengantre selama empat hari untuk mendapatkan BBM.
“Saya mengantri bensin mungkin selama tiga atau empat hari. Terkadang saya tidak memberi uang untuk istri dan anak saya,” ujar sopir becak motor yang mengantre BBM dalam program Metro Siang di Metro TV, Senin, 18 Juli 2022.
Kondisi ini membuat 22 juta penduduk Sri Lanka putus asa. Bahkan warga yang mengantre harus bergulat untuk mendapatkan BBM.
Krisis ekonomi telah terjadi selama berbulan-bulan hingga puncaknya adalah pada akhir pekan lalu. Ratusan ribu wargamenyerbu gedung pemerintahan di Kolombo.
Sementara itu, parlemen berdiskusi memilih pemimpin baru untuk menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang masa jabatannya masih sampai 2024. Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe ditunjuk sebagai pejabat presiden sementara setelah Rajapaksa melarikan diri ke luar negeri.
Parlemen Sri Lanka menjanjikan proses politik yang cepat dan transparan. Rajapaksa mundur dari jabatan Presiden Sri Lanka melalui surat permohonannya yang dikirim dari Singapura pada Jumat, 15 Juli 2022. (Annisa Ambarwaty)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News